Kegiatan-kegiatan lembaga intelijen di negara Indonesia, di tataran
strategi, operasional dan taktis dilakukan oleh banyak lembaga yang diberi
mandat oleh negara untuk menjalankan fungsi intelijen. Seluruh lembaga yang menjalankan
fungsi intelijen harus bergabung dalam suatu mekanisme koordinasi terpadu antar
elemen komunitas intelijen nasional.
Komunitas Intelijen Indonesia terdiri dari lima tipe
organisasi:
1. Intelijen
nasional yang menjalankan fungsi-fungsi intelijen untuk mengantisipasi ancaman
keamanan dalam negeri yang hanya terdiri dari satu organisasi yaitu Badan
Intelijen Negara (BIN).
2. Intelijen
kriminal dan yustisia yang dilakukan oleh intelijen kepolisian (Badan Intelijen
Keamanan Polri), intelijen bea cukai (Direktorat Penindakan Dan Penyidikan),
intelijen imigrasi (Direktorat Intelijen Keimigrasian), serta intelijen
kejaksaan (Jaksa Agung Muda Intelijen).
3. Intelijen
pertahanan dan luar negeri yang menjalankan fungsi intelijen strategik untuk
mengatasi ancaman keamanan yang bersifat eksternal yang hanya terdiri dari satu
organisasi yaitu: Badan Intelijen Strategis TNI (BIS-TNI) yang berada di bawah
Departemen Pertahanan.
4. Intelijen-intelijen
tempur yang melekat pada satuan-satuan tempur yang diwakili oleh
asisten-asisten intel di Mabes TNI dan angkatan
5. Lembaga-lembaga
pemerintahan yang fungsinya dan atau terkait dengan masalah-masalah keamanan
nasional seperti Lembaga Sandi Negara (LSN), Badan SAR Nasional (BARSANAS),
Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Badan
Pusat Statistik (BPS), lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi pengintaian dan
pengindraan (Surveillance and reconnaissance), Lembaga Elektronika Nasional
(LEN), Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), serta Badan Tenaga
Atom Nasional (BATAN).
Melihat Cara Kerja
Detektif Swasta di Indonesia
Bisnis penyelidikan profesional terus tumbuh subur di Indonesia. Ada yang dijalankan perusahaan jasa keamanan, ada pula yang dilakukan perorangan. Tak ada sebutan resmi untuk profesi ini. Bisa Penyelidik Swasta profesional, Detektif Swasta, atau private investigator. Yang jelas, pekerjaan mereka mulai dari pengintaian, pencarian orang hilang atau menghilang (biasanya karena utang), menelisik data diri seseorang, menganalisa kondisi perusahaan, dan sebagainya. Semua dikerjakan dengan tarif yang tidak murah tentunya.
Jika pekerjaan dan harga sudah disepakati, Jasa Detektif biasanya akan meminta data seputar target. Misalnya jati diri, kebiasaannya, kendaraan yang dipakai, atau informasi-informasi lain sekecil apa pun yang bisa membantu penyelidikan. Walau tak jarang klien ternyata hanya punya nama target saja (nama panggilan pula) sehingga Penyelidik harus bekerja keras menemukan dan menggali informasi lain dari nol.
Nah, jika semua sudah oke, kini Jasa Detektif dan timnya mulai bergerak. Tapi, tunggu dulu! Mohon jangan membayangkan penampilan mereka seperti detektif-detektif di film Hollywood, yang berrwajah seram, jago berkelahi dan cepat main cabut pistol. “Biar tidak mencolok, penampilan biasa saja atau malah menyesuaikan sama lingkungan di sekitarnya,” jelas Tony yang sudah enam tahun menjalankan bisnis Penyelidik ini. “Semakin tersamar, semakin baik.” Selebihnya, Penyelidik Swasta banyak mengandalkan logika dan kreativitas untuk menggali informasi dan mengatasi segala kesulitan di lapangan.
Pengintaian harus matang, cara kencing pun dipikirkan
Tak salah ungkapan yang menyatakan: menunggu memang pekerjaan membosankan. Tapi bagi Detektif Swasta, menunggu sudah menjadi santapan harian. Terutama saat melakukan pengintaian. Berjam-jam, atau berhari-hari berada di tempat yang sama, harus dilakoni. Dalam sebuah pengintaian, persiapan haruslah matang. Makanan, minuman, termasuk cara buang air kecil, harus dipikirkan benar. Beberapa jam sekali, dilakukan pergantian shift dengan teman Detektif satu tim. Selain agar Penyelidik Swasta tidak kelelahan, juga untuk menghindari kecurigaan orang.
Bisnis penyelidikan profesional terus tumbuh subur di Indonesia. Ada yang dijalankan perusahaan jasa keamanan, ada pula yang dilakukan perorangan. Tak ada sebutan resmi untuk profesi ini. Bisa Penyelidik Swasta profesional, Detektif Swasta, atau private investigator. Yang jelas, pekerjaan mereka mulai dari pengintaian, pencarian orang hilang atau menghilang (biasanya karena utang), menelisik data diri seseorang, menganalisa kondisi perusahaan, dan sebagainya. Semua dikerjakan dengan tarif yang tidak murah tentunya.
Jika pekerjaan dan harga sudah disepakati, Jasa Detektif biasanya akan meminta data seputar target. Misalnya jati diri, kebiasaannya, kendaraan yang dipakai, atau informasi-informasi lain sekecil apa pun yang bisa membantu penyelidikan. Walau tak jarang klien ternyata hanya punya nama target saja (nama panggilan pula) sehingga Penyelidik harus bekerja keras menemukan dan menggali informasi lain dari nol.
Nah, jika semua sudah oke, kini Jasa Detektif dan timnya mulai bergerak. Tapi, tunggu dulu! Mohon jangan membayangkan penampilan mereka seperti detektif-detektif di film Hollywood, yang berrwajah seram, jago berkelahi dan cepat main cabut pistol. “Biar tidak mencolok, penampilan biasa saja atau malah menyesuaikan sama lingkungan di sekitarnya,” jelas Tony yang sudah enam tahun menjalankan bisnis Penyelidik ini. “Semakin tersamar, semakin baik.” Selebihnya, Penyelidik Swasta banyak mengandalkan logika dan kreativitas untuk menggali informasi dan mengatasi segala kesulitan di lapangan.
Pengintaian harus matang, cara kencing pun dipikirkan
Tak salah ungkapan yang menyatakan: menunggu memang pekerjaan membosankan. Tapi bagi Detektif Swasta, menunggu sudah menjadi santapan harian. Terutama saat melakukan pengintaian. Berjam-jam, atau berhari-hari berada di tempat yang sama, harus dilakoni. Dalam sebuah pengintaian, persiapan haruslah matang. Makanan, minuman, termasuk cara buang air kecil, harus dipikirkan benar. Beberapa jam sekali, dilakukan pergantian shift dengan teman Detektif satu tim. Selain agar Penyelidik Swasta tidak kelelahan, juga untuk menghindari kecurigaan orang.
0 Response to "KESAMAAN INTELIJEN DAN DETEKTIF _ Pemuda Panca Marga"
Posting Komentar