Dalam bahasa Inggris pemimpin disebut leader. Akar katanya to lead. Dalam kata itu terkandung beberapa
arti yang saling erat berhubungan : bergerak lebih awal, berjalan didepan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran, pendapat, tindakan orang lain, membimbing, menuntun, menggerakan orang lain melalui pengaruhnya. Maka seorang pemimpin adalah orang yang bergerak lebih awal, berjalan didepan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran pendapat, tindakan orang lain, membimbing, menuntun, menggerakan orang lain melalui pengaruhnya. Tidak mengherankanlah bahwa pemimpin disebut dengan nama : penghulu, pemuka, pelopor, pengarah, pembimbing, penunun, penggerak.
Dengan menjadi pemimpin, seseorang mendapat kedudukan tertinggi
dalam lingkungannya, berikut kekuasaan, fasilitas hidup, alat kerja dan
keuntungan yang melekat pada jabatan kepemimpinan itu. Namun inti kepemimpinan bukan
pertama-tama terletak pada kedudukan yang ditempati. Inti kepemimpinan adalah FUNGSI atau TUGAS. Dia
ada demi sesuatu yang lain. Bukan demi dirinya sendiri. Titik perhatiannya
adalah tujuan dan cita-cita yang mau dicapai. Bukan kepentingannya sendiri. Dan
tujuan serta cita-cita itu harus dicapai
karena berguna, bermanfaat dan penting bagi kesejahteraan kehidupan banyak
orang. Tugas kepemimpinan adalah tugas
pengabdian. Dia dipanggil demi penyelesaian masalah, demi tujuan dan cita-cita
bersama. Tujuan dan cita-cita merupakan unsur yang pertama dan paling pokok dalam
kepemimpinan.
Sadar bahwa tujuan dan cita-cita itu baik demi kesejahteraan orang
banyak, seorang pemimpin berusaha mempengaruhi, mengajak, mengumpulkan dan
menggerakan banyak orang untuk bersama-sama bekerja mencapai tujuan dan
cita-cita itu. Dalam lembaga atau kegiatan-kegiatan dimana tujuan dan cita cita
itu sudah jelas dirumuskan, seperti misalnya dalam lembaga pendidikan, tugas
pemimpin tinggal memperingatkan kembali, memperdalam pengertian bersama, atau
menggali lebih jauh lagi tujuan dan cita-cita itu bersama-sama yang
dipimpinnya. Lalu menyusun rencana kerja dan mengatur mereka menjadi kesatuan
kerja yang efektip demi tercapainya tujuan dan cita-cita bersama itu. Tetapi
dalam lembaga atau kegiatan-kegiatan yang tujuan dan cita-citanya belum dilihatnya
bersama, sebelum mulai bergerak bekerja, pemimpin harus lebih dulu menanamkan
keinsyafan akan pentingnya tujuan dan cita-cita itu dalam hati mereka yang
dipimpinnya.
Kalau pemimpin
beserta seluruh orang yang ada dibawah kepemimpinannya sudah yakin akan
kebaikan tujuan dan cita-cita itu bagi kehidupan bersama, mereka dapat
membentuk suatu organisasi kerja. Dalam bentuk organisasi, kegiatan para
anggota yang sepakat mengenai kepentingan tujuan dan cita-cita itu
dipersatukan. Penyatuan kegiatan itu dicapai dengan membagi-bagi pekerjaan,
tugas, kekuasaan dan tanggung jawab dikalangan mereka. Melalui organisasi kerja
mereka yang bersedia ikut serta bekerja mencapai tujuan dan cita-cita yang
dilihat bersama dipersatukan.
Kesediaan pemimpin untuk rela bekerja dan berjuang bersama dengan
mereka yang dipimpinnya menjadi bukti dari ketulusan hatinya. Melalui
kesediaannya untuk turun tangan bersama mereka yang dipimpinnya demi teraihnya
tujuan dan cita-cita itu, dedikasi dan pengabdian seorang pemimpin diuji dan
dibuktikan kemurniannya. Organisasi kerja merupakan unsur penting kedua dalam masalah kepemimpinan.
Tentu saja untuk dapat mengumpulkan dan menggerakan orang yang ada
dibawah kepimpinannya itu seorang pemimpin harus memiliki kepribadian dan
keahlian tertentu. Pada pokoknya, Sifat-sifat kepribadian dan macam-macam
keahlian dituntut agar dalam diri mereka yang dipimpinnya tumbuh kepercayaan.
Kepercayaan itu baik berhubungan dengan tujuan dan cita-cita maupun dengan pemimpin sendiri.
Pemimpin yang mempunyai pengabdian yang baik dan keahlian yang
unggul menciptakan kepercayaan dalam hati mereka yang dipimpinnya. Berkat mutu
kepribadian dan keahlian pemimpin itu mereka yang dipimpinnya menjadi yakin
bahwa tujuan dan cita-cita yang mau dicapai baik dan bahwa pemimpin ini mampu
membawa mereka ke tujuan dan cita-cita yang mau dicapai.
Kepercayaan mereka yang dipimpin terhadap dia yang memimpin
dapat menjadi semakin kuat dan besar
apabila mereka itu dengan mata kepala sendiri dapat menyaksikan betapa besar
dedikasi dan pengabdiannya dalam memimpin mereka menuju ketujuan dan cita-cita
bersama itu. Dengan dedikasi dan pengabdiannya itu seorang pemimpin menyatakan
diri kepada mereka yang dipimpinnya bahwa dia bukan saja pandai menggetarkan
mereka dengan kata-kata muluk-muluk, melainkan dengan tindakan yang nyata. Keperibadian
dan keahlian merupakan unsur ketiga dalam kepemimpinan.
Jadi seorang pemimpin adalah petugas yang bersedia bekerja demi
tujuan dan cita-cita bersama dengan berusaha mencapai tujuan dan cita-cita
bersama mereka yang dipimpinnya melalui suatu organisasi kerja yang teratur.
0 Response to "SIAPAKAH PEMIMPIN ITU ? - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"
Posting Komentar