JENIS-JENIS PEMIMPIN - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat



Kepemimpinan merupakan masalah yang mempunyai banyak segi. Maka kita dapat memandangnya dari berbagai sudut : cara pengangkatannya, keresmian kedudukannya, kemampuannya, gaya pelaksanaan tugas kepemimpinannya. Dari perbedaan sudut pemandangan ini kita dapat menggolong-golongkan pemimpin menjadi beberapa jenis.

1.2.1     Pemimpin Keturunan - Pemimpin Paksaan

Seorang dapat menduduki tempat kepemimpinan dengan cara ada yang karena darah yang kebetulan mengalir dalam dirinya, alias karena faktor keturunannya. Seperti kebanyakan raja-raja pada zaman dulu. Ada yang karena dipilih menurut aturan pemilihan tertentu. Ada yang ditunjuk oleh penguasa yang lebih tinggi, seperti para pemimpin jawatan dalam pemerintahan Indonesia.

Ada yang begitu saja tumbuh menjadi pemimpin, seperti kebanyakan pemimpin tidak resmi dalam masyarakat-masyarakat pedesaan. Ada yang karena dipaksa oleh keadaan yang mendesak, seperti para tokoh kemerdekaan di pelbagai negara waktu terjadi perebutan kekuasaan.

1.2.2     Pemimpin resmi - Pemimpin tidak resmi

Entah bagaimana seseorang berhasil menduduki kursi kepemimpinan, berkat kepemimpinnannya itu dia memiliki pangkat, derajat, kedudukan. Dilihat dalam kerangka pelembagaan kemasyarakatan yang ada, kedudukan pemimpin itu dapat termasuk kedalam atau ada diluar struktur kemasyarakatan yang ada. Pemimpin yang menduduki kursi kepemimpinan yang termasuk kedalam suatu lembaga tetap dalam masyarakat biasa disebut pemimpin resmi. Presiden, menteri,  Bupati kepala daerah adalah pemimpin-pemimpin resmi dalam negara Indonesia.

Sedangkan Paus, Uskup, Pastor adalah pimimpin-pemimpin resmi dalam pemerinthan Gereja. Mereka ini mempunyai nama jabatan dan tugas dan tanggung jawab yang sudah dirumuskan dengan tegas. Sedangkan pemimpin-pemimpin yang tidak menduduki suatu tempat tertentu dalam kerangka struktur kemasyarakatan disebut pemimpin tidak resmi. Mereka tidak mempunyai nama jabatan serta tidak dibebani tugas dan tanggung jawab yang jelas. Namun daya kepimpinannya terasa dalam peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang penting. Mereka mampu menggerakan dan mengarahkan kegiatan sekelompok orang tertentu untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita bersama. Tokoh-tokoh pergerakan misalnya Ki Hajar dewantoro, Bung tomo, adalah pemimpin-pemimpin tidak resmi pada zaman mereka.

1.2.3     Pemimpin idelogies - Pemimpin eksemplaris

Diatas telah disebutkan bahwa kepemimpinan menyangkut tiga hal yang pokok : tujuan dan cita-cita, organisasi kerja dan kepribadian. Dalam diri seorang pemimpin ketiga hal itu harus ada. Namun ketiga unsur itu tidak harus memiliki kekuatan yang sama. Namun ketiga unsur itu tidak harus memiliki kekuatan yang sama. Ada pemimpin yang kuat penglihatannya mengenai tujuan dan cita-cita yang mau dicapai dan ditaati bawahanya karenanya. Ada pemimpin yang lihai menyusun organisasi kerja demi tercapainya tujuan dan cita-cita itu dan diikuti orang karenanya. Ada pemimpin yang didukung karena baik kepribadiannya.  Disamping itu ada pemimpin yang dapat mempengaruhi orang lain berkat teladan hidupnya. Kekuatan pemimpin yang berbeda dalam kekuatan kepemimpinan itu menciptakan jenis-jenis pemimpin tersendiri.

1.2.4     Pemimpin Ideologies

Pemimpin jenis ini barangkali tidak ahli dalam menyusun rencana kerja dan pelaksanaannya. Mungkin juga tidak memiliki pribadi yang mengesankan. Namun dia dianugerahi pikiran hidup. Otaknya penuh dengan gagasan-gagasan yang bagus. Dia kaya dengan visi yang tinggi-tinggi. Dan hebatnya lagi dia mampu merumuskan semua gagasan serta visi itu secara tepat dan dapat menyajikan kepada mereka yang mengikutinya dengan cara yang memikat. Melalui gagasan-gagasan dan visinya itu pemimpin ideologis dapat mempengaruhi dan menggerakkan mereka yang dipimpinnya. Bahayanya pemimpin semacam ini dapat berbicara mengenai hal-hal yang muluk-muluk dengan cara yang bagus. Tetapi pada umumnya gagal menolong mereka yang dipimpinnya untuk mencapai dan mewujudkan gagasan-gagasan itu. Pemimpin jenis ideologis perlu didampingi pembantu-pembantu yang mampu menangkap gagasan-gagasan dan visinya dan menyusun kerja  yang sesuai.


1.2.5     Pemimpin organisatoris.

Pemimpin jenis ini mungkin hanya mempunyai pikiran-pikiran yang sederhana dan tidak fasih berbicara. Tetapi dia pandai menggerakkan orang melalui kecakapan organisatorisnya. Dia dapat menyusun rencana kerja yang jitu. Dia dapat mengatur kerja sama yang effisien. Dia dapat menolong mereka yang ada dibawah pimpinannya mengatasi kesukaran yang mereka jumpai secara tepat. Alhasil sukses besar selalu mengakhiri suatu usaha bersama.

Berkat kecakapan organisatorisnya pemimpin ini berhasil menyatukan dan menggerakan orang. Bahayanya pemimpin jenis ini dapat menjadi sedemikian sibuk dengan organisasi. Administrasi dan hasil yang konkrit yang mau dicapai dalam usaha bersama sehingga faktor manusia dan dimensi yang lebih luas dan lebih panjang dari tujuan dan cita-cita yang mau dicapai dilupakan. Pemimpin organisator perlu didampingi penasehat yang dapat menjadi sumber inspirasi dan dapat menunjukkan secara lebih luas dan mendalam segi-segi yang terkandung dalam tujuan dan cita-cita bersama itu.

1.2.6     Pemimpin Kharismatis.

Pemimpin ini mampu menggerakan orang lain melalui kekuatan pribadinya. Entah apa sebabnya kehadirannya selalu menimbulkan pesona. Ada yang selalu menarik pada dirinya. Karena tertarik kepada pribadinya, orang mudah mengikutinya, mendengarkan nasihatnya dan mentaati perintahnya. Bahayanya, karena orang-orang yang dipimpinnya lebih tertarik kepada pribadinya daripada hal-hal yang dikerjakan demi tercapainya tujuan dan cita-cita bersama, usaha bersama mudah menyimpang dari tujuan semula. Pemimpin jenis ini membutuhkan pendamping yang dapat menjadi sumber gagasan dan pengatur  kerja dari usaha bersama itu.

1.2.7     Pemimpin Eksempharis.

Pemimpin jenis ini mungkin tidak memiliki gagasan-gagasan yang hebat, daya penggerak masa yang dahsyat atau daya tarik pribadi yang aduhai. Tetapi dia memiliki cara hidup yang menjadi sumber pengaruh dan penggerak yang tidak dapat diragu-ragukan. Pemimpin ini mampu menciptakaan irama dan gaya hidup yang mengesankan. Maka dengan menyaksikan bentuk pemimpin itu, orang lain merasa tergerak, ditarik dan diberi semangat, bukan menuju ke pribadi pemimpin itu melainkan kepada nilai yang dihayatinya dan cita-cita yang melandasi hidupnya.

 Dalam praktek hidupnya diam-diam orang itu mengajak orang lain untuk menghayati dan mengejar nilai dan cita-cita hidup yang bukan sembarangan. Oleh teladan hidupnya dia menjadi sumber dorongan dan semangat bagi orang-orang lain. Pemimpin eksempharis, pemimpin teladan, memimpin orang-orang lain dengan hidupnya sendiri.

Idealnya setiap pemimpin harus memiliki keempat ciri itu. Setiap pemimpin harus mampu mempersatukan keempat jenis kepemimpinan itu dalam dirinya. Tetapi hal yang ideal itu belum tentu terpenuhi dalam diri seorang pemimpin yang konkrit. Maka apapun jenis seorang pemimpin, dia harus menyadari kekuatan yang ada pada dirinya dan kelemahan yang melekat dalam tubuhnya.  Dia harus memanfaatkan apa yang ada dalam dirinya demi tujuan dan cita-cita bersama.



0 Response to "JENIS-JENIS PEMIMPIN - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"

Posting Komentar