Sebagian
besar observasi pada tulisan ini memfokuskan pada komunikasi dan motivasi, tapi
hal tersebut bukan merupakan kesimpulan dari berbagai penelitian statistik dan
tidak bisa didokumentasikan secara ilmiah. Jadi bila ada pertanyaan: “Apakah
motivator yang efektif itu cuma karena jujur?” Saya akan menjawab: “Hampir
selalu!”
Barangkali
merasa beruntung karena dilahirkan dalam keluarga yang terbiasa bicara sehingga
memungkinkan terjadinya diskusi yang terbuka dan bebas bahkan mungkin adu
argumentasi. Mereka terutama beruntung jika berada dalam lingkungan yang
memungkinkan mereka menyatakan perasaannya tanpa perlu atau takut, dan diberi
dorongan yang sama terhadap pengungkapan verbal dan nonverbal.
Namun,
tidak banyak yang diajari keahlian berkomunikasi –tidak di sekolah ataupun di
kantor. Mereka yang mempunyai bakat alamiah dalam mengungkapkan diri mungkin
telah dibimbing masuk menjadi mahasiswa politik, kelompok debat, group drama
atau majalah sekolah –semuanya hal yang istimewa. Sementara sisanya
–komunikator yang pemalu atau gampang gugup– sangat jarang diikutkan sebagai
calon peserta kegiatan ekstra kurikuler yang bisa membangkitkan bakat mereka.
Ini
sungguh memprihatinkan bahwa sekolah dan universitas kita tidak menganggap
kemampuan komunikasi sepenting pelajaran fisika atau sejarah. Sungguh
membingungkan melihat kenyataan bahwa persyaratan yang diminta kebanyakan
universitas adalah kemampuan dalam berbahasa asing namun sama sekali tidak
mensyaratkan kesanggupan untuk mengungkapkan pikiran dan gagasannya secara
komprehensif  lewat bahasa sehari-hari kita.
Rasanya
aneh jika kita mengabaikan pengembangan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Semua orang – terlihat atau tidak dalam bisnis –  membutuhkan keahlian agar bisa dipahami:
untuk menggambarkan perasaan kita dengan akurat, melaporkan penemuan-penemuan
kita, menyatakan pendirian kita, mengutarakan pandangan kita, meminta bantuan
atau memohon dukungan. Kita butuh keahlian tersebut agar pesan-pesan menjadi
masuk akal. Keahlian berkomunikasi sama pentingnya dengan pelajaran-pelajaran
lain, dan seharusnya sudah diajarkan sejak sekolah dasar.
 

0 Response to "Apakah Motivator yang Efektif itu Karena Jujur - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"
Posting Komentar