Kemungkinan untuk merekrut dan menembus
Rusia sama mustahilnya dengan menempatkan mata-mata di planet Mars.” Untuk itu
memang diperlukan teknik dan cara khusus untuk menembusnya.
Manual tentang
trik dan teknik pengelabuan CIA yang selama puluhan tahun dirahasiakan. Penulis
H. Keith Melton dan Robert Wallace memublikasikannya pada 2009. Lewat buku
inilah, publik akhirnya mengetahui beberapa proyek pembuatan obat bins dan trik
sulap yang pernah disiapkan untuk bekal tugas para perwira CIA
Dalam tradisi intelijen ada pedoman,
bahwa produk intelijen adalah data peringatan dini yang sangat penting (bagi
penggunanya atau user). Untuk itu setiap agen atau perwira intelijen harus
mencari informasi yang diinginkan dengan cara yang cerdas dan menyerahkannya
tepat waktu. Maka, segala cara pun ditempuh untuk bisa mendapatkan informasi
yang selalu ditempatkan pada prioritas pertama. Apakah itu Mossad, Badan
Intelijen Negara (Indonesia), atau CIA, badan intelijen dari berbagai negara,
telah menapaki sejarahnya sendiri hingga menemukan teknik-teknik yang sesuai
dengan medan dan musuh yang dihadapi.
Perjalanan dan pengalaman di medan
operasi memang akan menuntun setiap badan intelijen memiliki pedoman yang khas.
Tak terkecuali CIA. CIA pernah menapaki pengalaman yang cukup dramatis dalam
perjalanannya memburu berbagai informasi penting dari wilayah Uni Soviet atau
Rusia seteru terbesarnya yang paling “mengganggu” di masa Perang Dingin. Buku
The Official CIA Manual of Trickery and Deception (2009) yang disusun H Keith
Melton dan Robert Wallace menyadarkan orang bahwa pada dasawarsa 1950-an mereka
sampai menyiapkan laboratorium khusus untuk menembus “tebalnya tembok
pertahanan” Uni Soviet. Laboratorium itu diberi nama Technical Services
Division.
Tentang tebalnya tembok pertahanan Uni
Soviet bisa disimak dari banyaknya agen asing CIA yang terbunuh tatkala
bertugas di Uni Soviet dan negara sekutunya seperti Polandia, Rumania, Ukraina
dan negara-negara Baltik lainnya pada dasawarsa 1950-an. Maka, bukan tanpa
sebab, jika salah seorang Direktur CIA paling kuat dari masa 1966-1973, Richard
Helms, sampai berkata: “Kemungkinan untuk merekrut dan men-embus Rusia sama
mustahilnya dengan menempatkan mata-mata di planet Mars.”
TSD dengan tim ilmuwan dibawah pimpinan
seorang ahli kimia bernama Dr Sidney Gottlieb itu diberi kewenangan penuh untuk
merancang dan menciptakan berbagai material dan cara untuk mempermudah
pengiriman dan pencurian informasi hingga sulit diketahui orang biasa. Anggota
tim yang umumnya ahli kimia dan biologi itu menciptakan banyak obat-obatan dan
cara menyelundupkan informasi yang untuk ukuran awam sangat mencengangkan.
Temuan atas laporan yang telah puluhan
tahun disimpan rapat mengungkap, TSD telah menangani lebih dari seratus
sub-proyek yang amat ajaib. Di antara sub-proyek ini, misalnya, mereka berhasil
menciptakan tinta khusus untuk penulisan informasi yang tak tampalc. Tulisan
ini bisa “timbul” kembali setelah ditaburi serbuk khusus buatan laboratrium
yang sama.
TSD juga menciptakan obat penenang dan
racun-racun pelumpuh yang bisa dibawa dengan mudah dan sulit terlacak oleh para
perwira intelijen di luar negeri. Obat-obatan itu dirancang untuk melumpuhkan
agen kontraintelijen, bahkan kalau perlu anjing penjaga yang ditemui saat
bertugas. Mereka mencoba kombinasi heroin, amfetamin, obat penenang lain,
hingga temuan barn bernama LSD (Lysergic Acid Diethylamid).
Hanya dengan beberapa puluh miligram LSD
yang disusupkan ke dalam minuman, seseorang bisa kehilangan kesadaran dan bisa
dipaksa memberikan informasi dalam alam bawah sadarnya. Obat-obat penenang itu
memang sengaja dirancang sebagai bagian dari teknik khusus interogasi.
“Individu yang berada dalam pengaruhnya
akan sangat sulit mempertahankan informasi karangan ketika diinterogasi.”
Selain itu mereka juga menciptakan obat-obatan untuk interogasi dengan cara
hipnosis. Obat-obatan itu adalah temazepam, MDMA, mescaline, psilocybin,
scopolamine, sodium pentathal dan ergine.
Dr Frank Olson ,
salah satu kelinci percobaan korban obat bius rancangan MD. la berhasil terbius
, namun kemudian tewas karena tanpa sadar melompat dari lantai sepuluh kamar
hotelnya. Kasus memalukan ini 20 tahun dipetieskan, namun akhirya terbongkar
juga oleh Komite Church.
Selain Nikita Khrushchev, tokoh
komunis yang juga merepotkan AS adalah Fidel Castro. Berbagai obat pelumpuh
telah diciptakan untuk menyabot pimpinan Kuba ini. Lucunya, di antara senjata
rahasia ini adalah obat perontok jenggot. Maksudnya, ternyata hanya untuk
mempermalukan dia di muka publik.
MKULTRA
Obat-obatan dan racun yang digarap sejak
1948 lewat subproyek bersandi MKULTRA (selanjutnya diubah menjadi: MK-SEARCH)
ini lumayan cespleng. Buktinya, salah seorang “kelinci percobaan”, yakni Dr
Frank Olson, seorang pakar senjata biologi Angkatan Darat AS, “berhasir
kehilangan kesadaran, meski akhirnya tewas karena tanpa sadar melompat dari
lantai sepuluh kamar hotelnya. LSD juga diujicobakan ke tujuh orang tahanan
dari sebuah penjara federal di Kentucky.
Peristiwa memalukan tersebut berhasil
dipetieskan hingga 20 tahun, namun akhirnya terbongkar juga oleh serangkaian
penyelidikan yang dilakukan komite khusus Kongres yang dipimpin senator Frank
Church. Pada 1975 itu juga Komite Church berhasil membongkar keterlibatan
Direktur CIA Richard Helms. Penyingkapan ini bikin gempar karena Helms
terhitung sebagai salah satu orang terkuat di Washington. Helms rupanya pernah
memerintahkan TSD untuk memusnahkan seluruh dokumen MKULTRA, termasuk soal
tewasnya Olson.
Keinginan Kongres untuk mengungkap proyek
rahasia CIA didorong oleh diterimanya ratusan ribu surat kaleng yang berisi
informasi kegiatan terselubung yang meresahkan. Di antaranya adalah tentang
upaya pembunuhan sejumlah kepala negara asing. Keresahan yang sama, pada
Desember 1974, juga dilaporkan salah satu koran paling berpengaruh di AS, The
New York Times.
Lewat keterangan Komite Church ini pula
publik akhirnya mengetahui bahwa MKULTRA merupakan salah satu proyek super
rahasia TSD. Hal ini terindikasi dari kode “MK” di depan nama ULTRA. Setiap
proyek TSD selalu menggunakan kode “MK”, seperti juga MKNAOMI dan MKDELTA.
MKULTRA yang dikerjakan sejak 1945
adalah ide liar Badan Obyek Intelijen Bersama (CIA belum dibentuk) ketika
sedang mengerjakan Operasi Paper clip. Dalam operasi ini, mereka memaksa
sejumlah ilmuwan Nazi, yang sejatinya merupakan tawanan perang, untuk
mengembangkan teknik penyiksaan dan pencucian otak.
Pada 1951 proyek top secret tersebut
dikembangkan menjadi Proyek ARTICHOKE, yang namanya kemudian diubah menjadi
ULTRA. Disimak dari tahun kejadiannya, sangat jelas bahwa penanggungjawab
tertingginya adalah Allen Dulles, pejabat direktur CIA saat itu. MKULTRA
kabarnya me-. rupakan salah satu respon CIA untuk menandingi proyek rahasia
Pengendali Pikiran (mind-control) yang saat itu tengah dikembangkan dinas
intelijen Uni Soviet, China dan Korea Utara untuk “membongkar informasi dari
pikiran” tawanan AS yang tertangkap dalam Perang Korea.
Proyek ajaib beranggaran lebih dari 10
juta dollar ini lah yang dikemudian hari mengilhami pembuatan novel dan film Manchurian
Candidate. Demikianlah, CIA telah rnenempuh berbagai cara agar misi
rahasiannya bisa semakin ‘tak kelihatan”. Selain untuk menembus “tembok
pertahanan” Uni Soviet, laboratorium TSD juga meramu obat bius dan racun untuk
melumpuhkan Presiden Kuba, Fidel Castro, yang di masa Perang Dingin cukup
membuat presiden AS kelimpungan. Mereka bahkan sempat memikirkan tentang
bagaimana cara “menyampaikan” obat-obat itu. Di antaranya yang cukup bikin kita
tersenyum adalah dengan cara mengoleskannya di ujung cerutu yang kerap diisap
Castro. Yang mengoleskan tentu nya adalah agen intelijen di Kuba.
Terpikir juga menebar garam talium pada
sepatu bot Castro. Garam ini untuk merontokkan rambut serta jenggot dengan
maksud hanya untuk mempermalukan Castro yang amat memuja kejantanan. Tim yang
sama juga sempat menyiapkan baju selam yang telah diolesi kuman tuberculosis.
Baju selam itu akan dikirim sebagai hadiah dalam suatu acara. Tetapi, dari
semua rencana itu, tak satu pun yang terealisasi.
Walau Komite Church berhasil menguncang
salah satu sendi CIA, secara keseluruhan tubuh dinas rahasia terbesar di dunia
ini toh tetap berdiri tegar. Dorongan untuk menjalankan berbagai proyek super
rahasia macam MKULTRA tampaknya masih terus berialan, bahkan terus
disempurnakan.
Hal itu menjadi suatu kegiatan yang
lumrah mengingat dinas rahasia mana pun di dunia selalu ingin mengorek
informasi yang terpendam di dalam benak tawanan perang, serta agen ganda dan
ahli senjata yang tertangkap. Itu karena mereka memiliki pedoman yang hampir
sama, yakni bahwa mereka tak akan mampu “mengenali atau menguasai” pikiran
seseorang sebelum “memiliki jiwa dan raganya”.
Atas dasar pedoman itu lah berbagai
eksperimen, termasuk penggunaan obat-obat khusus, masih akan terus dilakukan
demi keberhasilan interogasi dan penguasaan pikiran. Banyak pihak menyakini,
praktik-praktik “kejam” ini sudah menjadi kegiatan biasa di penjara-penjara
besar yang dikhususkan bagi tawanan perang ata u teroris kelas kakap.
Ilusi Pengelabu
Disamping obat-obatan dan material
biokimia lain, yang tak kurang menarik, CIA juga merekrut maestro sulap untuk menciptakan
trik-trik pengelabuan yang amat diperlukan para agen intelijennya. Mereka
rupanya amat terinspirasi dengan teknik-teknik sulap yang sebenarnya hanya
merupakan teknik pengalihan perhatian atau tipuan kecekatan tangan.
Salah satu maestro sulap yang diketahui
membantu CIA, adalah John Mulholland — pesulap yang amat terobsesi dengan
Houdini, legenda dunia yang berhasil untuk pertama kalinya membebaskan tubuh
dari ikatan rantai terkunci dalam keadaan terkurung. Sidney Gottlieb memintanya
secara khusus untuk menciptakan teknikteknik sulap khusus untuk operasi
rahasia. Misalnya, untuk pengiriman kertas atau film berisi informasi penting
secara terselubung, gerak tipuan untuk menutupi kegiatan spionase, mempengaruhi
pilihan dan persepsi orang, penyamaran, dan pengiriman sinyal rahasia.
Semua itu tertera dalam manual “Some
Operational Applications of the Art of Deception” dan “Recognition Signals”
yang juga terbaca dalam file proyek MKULTRA. Untuk manual-manual itu CIA
membayar 3.000 dollar. Mulholland, saat itu berusia 55 tahun, dikenal sangat
fasih melakukan teknik sulap jarak dekat dengan penonton. Tangannya sangat
cekatan dan ia punya banyak peralatan tersembunyi di sekujur tubuhnya.
Keterampilan ini lah yang akan ditularkan icepada para perwira CIA, misalnya,
ketika ingin menjatuhkan pil atau obat penenang ke dalam gelas atau transaski
informasi di tempat-tempat terbuka.
Bagi Gottlieb, jika dikombinasikan
dengan peralatan canggih, tipuan sulap akan menghasilkan teknik transaski
informasi yang terselubung. Sulap juga menyediakan pilihan yang sangat inovatif
untuk mengelola “panggung” yang akan dijadikan ajang pertukaran informasi atau
bahkan untuk meloloskan diri. Ini bisa dilakukan dengan cara mengatur
latar-belakang, alat peraga, pencahayaan dan menempatkan asisten yang sangat
cantik hingga sudut sudut pandang khalayak bisa terbuai dan tergiring keluar
dari ajang tempat manuver kegiatan intelijen terjadi.
“Teknik pengelolaan panggung yang tepat
akan mengarahkan penonton untuk lebih mempercayai mata mereka ketimbang
nalarnya. Orang memiliki kemampuan yang hampir tak terbatas untuk membenarkan
diri dan “tahu” bahwa manusia tidak akan hidup melayang atau dipotong menjadi
dua, namun keduanya tampak terjadi di panggung yang telah dikelola dengan
balk,” tulis Melton dan Wallace dalamThe Official CIA Manual of Trickery
and Deception.
Bagi pesulap, ilusi yang sempurna adalah
tujuan akhir pertunjukan. Setiap celah kegagalan paling banter hanya akan
mendatangkan rasa malu. Berbeda halnya bagi para agen intelijen. Ilusi yang
mereka terapkan merupakan sarana untuk mengalihkan perhatian. Setiap celah
kesalahan akan mendatangkan risiko kematian.
Untuk itu mereka harus lah sangat
presisi dan berhati-hati melakukannya. Contoh teknik pengelolaan panggung
spionase yang umum dipakai adalah mengubah susunan lingkungan di tempat
transaksi. Seorang perwira intelijen yang biasa memarkir mobilnya di pinggir
jalan tepat di depan rumahnya, akan menjadi sebuah sinyal tersendiri jika suatu
ketika ia memarkir mobil tersebut di seberang rumahnya. Perubahan seperti ini
umumnya luput dari perhatian orang-orang di sekitarnya. Perubahan susunan
parkir seperti ini lah yang biasa digunakan sebagai kode untuk memulai
transaksi.
Teknik pengelolaan panggung pernah
diterapkan secara brilian oleh perwira CIA, Tony Mendez, ketika diberi tugas
menyelamatkan enam diplomat AS yang disekap mahasiswa Iran pada November 1979
di Teheran. Mendez yang waktu itu Kepala Bagian Penyamaran di TSD, berusaha
mendekati pemerintah Teheran dengan tim pembuatan film dokumenter Studio Six
Productions yang murni merupakan akal-akalnya saja. Ia mengatakan, tim ini
ingin sekali membuat film berjudul Agro untuk membalikkan kesan dunia
internasional yang miring akibat tindak pengambilalihan gedung Kedubes AS di
Teheran, dan pemerintah Iran amat menyetujuinya.
Pemerintah Iran terbuai dan sama sekali
tak sadar dengan rencana pengelabuan Mendez yang telah disusun dengan sangat rapi.
Mendez dan rombongan pun diberi keleluasaan masuk ke Teheran, hingga ke tempat
para diplomat itu ditawan. Singkat cerita, setelah didandani dengan kostum ala
Hollywood, keenam tawanan AS itu pun disusupkan keluar, dan segera diterbangkan
dengan maskapai Swissair kembali ke AS.
Mengelola panggung juga bisa dilakukan
secara abstrak, dan ini pernah dilakukan dengan sangat cantik oleh agen rahasia
Inggris, Kim Philby, yang ternyata juga bekerja untuk dinas rahasia Uni Soviet.
Setahap demi setahap ia membangun persahabatan dengan perwira intelijen CIA,
James J. Angelton, dengan cara menemani kebiasaannya mabuk mabukan.
Bertahun-tahun Philby membangun panggungnya” dengan sabar dengan cara terus
menemani Angelton minum-minum di bar dan di pesta-pesta yang menjadi
kegemarannya. Ini harus dilakukan mengingat Angelton adalah aset penting bagi
KGB. Ia merupakan penanggung-jawab keamanan operasi rahasia CIA. la mengetahui
koordinat zona penerjunan setiap agen CIA yang disusupkan ke Albania. Oleh
karena telah mengganggap Philby sebagai sahabat karib, Angelton pun tanpa beban
menceritakan koordinat-koordinat itu kepadanya. Alhasil, sekitar 200 orang
mata-mata asing yang direkrut CIA untuk operasi rahasia di Albania pun tewas
disantap kesatuan rahasia Soviet.
Pesulap tenar John
Mullholand yang kemudian pernah direkrut untuk menciptakan trik-trik
pengelabuan bagi perwira intelijen CIA. Mullholand adalah ahli teknik sulap
jarak dekat. Untuk manual sulap yang is ciptakan secara khusus, CIA membayarnya
3.000 dollar
Trik Kecekatan Tangan
Mulholland juga mengajarkan teknik
pengelabuan yang mengandalkan kecekatan tangan. Karena pikiran manusia hanya
bisa fokus pada satu perubahan keadaan pada satu waktu, maka dengan kecekatan
tangannya seorang pesulap biasa menyembunyikan peristiwaperistiwa yang
berlangsung di sekitarnya dengan menanamkan citra dan memori yang semu.
Dalam kaitan ini, seorang perwira
intelijen bisa diajarkan bagaimana menjatuhkan obat penenang ke dalam gelas
sasarannya anpa ketahuan. Caranya, adalah dengan menyembunyikan “tangan yang
sedang bertugas” itu dengan memfungsikan tangan yang lain. Misalnya, untuk
menyalakan korek untuk menyulut rokok sasarannya. Mata sang sasaran umumnya
akan terfokus pada api Sari korek tadi. Untuk itu, kepada TSD, Mulholland menyarankan
agar CIA membekali para perwiranya dengan benda-benda kecil penzalih perhatian
yang sudah akrab – agi setiap orang. Benda-benda ang dirancang khusus hanya
sebagai medium itu misalnya berupa )kok, kotak korek api, pensil, dan Koin.
Selain untuk mengelabui sasarannya, ruang kecil di dalam benda-benda itu juga
bisa digunakan untuk menyembunyikan Denda-benda spionase lain.
Ruang kecil di dalam koin, misalnya,
biasa digunakan untuk menyelundupkan soft film berisi kode-kode pribadi, daftar
frekeunsi radio, kode panggil, dan rangkuman petunjuk pertemuan dengan
agen-agen lawan. Tidak hanya CIA, bahkan KGB, dinas rahasia Uni Soviet, pun
membuatnya. Salah satu rancangan mereka tanpa sengaja pernah jatuh ke tangan
CIA. Kisahnya terjadi di Brooklyn pada awal 1950-an. Kala itu seorang pengantar
koran menjatuhkan pecahan lima sen yang ketika dibuka ternyata berisi sepotong
film yang berisi pesan sandi.
Koin tersebut merupakan bagian dari misi
pertukaran komunikasi rahasia yang canggih antara mata-mata Uni Soviet Ivanovich
Rudolph Abel dan asistennya, Reino Hayhanen. Mereka tanpa sengaja kehilangan
koin itu dan jatuh ke tangan pengantar koran.
Anda mungkin mengira bahwa benda-benda
ini hanya digunakan pada tahfin 1950-an. Tampaknya tidak demikian yang terjadi.
Pada 2001, CIA masih membuat koin jenis
ini untuk kepentingan opersional mereka. Masih digunakannya koin ini di tahun
2000-an saja sudah merupakan ilusi dan menjadi salah satu trik penyelubung yang
cukup efektif. Siapa menyangka koin-koin yang sudah lama ini masih dipakai
hingga kini ?
Dr Sidney Gottlieb,
ahli kimia yang ditugasi CIA memimpin proyek-proyek ajaib TSD
Senator Frank
Church, pimpinan Komite Church, memperlihatkan pistol rancangan Technical
Services Division. Lewat penyidikan yang mendalam, Church berhasil membongkar
kasus kematian Dr Frank Olson, salah satu "kelinci percobaan" obat
bius rancangan TSD.
0 Response to "TRIK INTELIJEN CIA MEMBURU INFORMASI - Batalyon IX-01, Resimen Yudha Putra"
Posting Komentar