Tema dasar pembahasan sebelum kita ini adalah bahwa Anda sebenarnya sudah melakukan banyak hal dengan lebih kreatif dari yang mungkin Anda sadar. Namun, ada banyak penghalang kreativitas alamiah Anda, dan banyak diantarnya yang tidak mudah diatasi.
·
Ketakutan. Bila kita ketakutan, kita tidak bisa kreatif. Perasaan
takut membuat kita bertahan dan berlindung, menutup semua jendela, menarik
semua jembatan; hal itu membut kita berpaling kepada diri sendiri. Kreativitas
mengharuskan kita untuk menatap keluar, melakukan eksperimen, mengambil risiko.
·
Terlalu melihat ke
diri sendiri.
Anda tidak pernah bisa merasa yakin akan pendapat orang mengenai ciptaan Anda.
Mereka mungkin menertawakan, mereka mungkin pingsan, mereka mungkin mengkritik,
mereka mungkin meremehkan. Maka bila Anda terlalu diliputi dengan reaksi-reaksi
dari orang, hal tersebut akan selalu diliputi dengan reaksi-reaksi dari orang,
hal tersebut akan melumpuhkan kreativitas Anda.
·
Depresi.
Depresi
adalah menyakini bahwa Anda tidak bisa mengubah apapun, bahwa segalanya buruk
dan akan selalu demikian. Depresi adalah mengenai kepasifan. Dalam banyak hal,
ini adalah kebalikan dari kreativitas.
·
Obsesi. Pada umumnya Anda
memerlukan keseimbangan emosi dan mental agar bisa kreatif. (Saya tahu Anda
akan menyebutkan beberapa seniman gila yang benar-benar tidak seimbang,
betul-betul sedang kasmaran atau putus asa atau mengalami delusi, tapi mereka
bukanlah model-model peran yang sangat bermanfaat dalam mempelajari praktek-praktek
dari apa yang akan saya sebut “kreativitas normal”. Maka seandainya Anda sedang
terobsesi dengan suatu aspek sempit dari hidup Anda, seperti membesarkan
anak-anak Anda atau kehidupan percintaan Anda, kreativitas pada banyak hal
bidang kehidupan Anda akan terhalangi. Seperti perasaan takut, Anda terlalu
terfokus pada diri sendiri dan tertutup. Kreativitas membutuhkan udara untuk
bernapas.
·
Keengganan untuk
mengadakan komitmen. Kreativitas adalah
mengenai komitmen. Kita berbicara tentang “mengadakan komitmen dalam secaraik
kertas”: gambarannya adalah sangat jelas. Kita harus menginves gagasan-gagasan,
rencana-rencana, dan usulan kita untuk membuat tampil keluar, untuk membiarkan
mereka keluar dalam sesuatu bentuk dan hiasan. Jadi, kebalikannya, kreativitas
beberapa orang terhalang karena mereka terlalu banyak memiliki gagasan dan
tidak bisa mengadakan komitmen dengan salah satu diantaranya.
·
Hirarki. Kebanyakan
perusahaan mempunyai jajaran hirarki, baik itu panjang maupun pendek. Dan apa
yang dimaksud dengan hirarki adalah untuk mengendalikan jangkauan tindakan yang
bisa dilakukan karyawan pada perusahaan yang berbeda. Maka, hirarki pada
akhirnya akan bertentangan dengan kreativitas – esensi dari kreativitas adalah
kebebasan dan esensi dari hirarki adalah pembatasan. (Saya pernah mendengar
orang-orang yang jabatannya berada pada hirarki paling bawah – yang penuh
dengan kreativitas alamiah, sebagaimana ditunjukkan dengan akal, humor, dan
kegiatan-kegiatan menarik yang mereka lakukan untuk mengisi waktu luang,
berkata: “Saya tidak digaji cukup untuk menjadi kreatif”).
·
Perasaan takut yang
dilembagakan.
Perusahaan membangkitkan ketakutan tersendiri. Dalam iklim ekonomi saat ini,
takut kehilangan pekerjaan adalah hal yang sangat umum. Lalu timbul perasaan
takut tidak cocok lagi, takut diremehkan dan dihina (ya, sayangnya sekolah
“mengatur dengan penghinaan” masih ada dan masih unjuk gigi). Maka, tidaklah
mengherankan bahwa kreativitas gagal berkembang saat jenis-jenis perasaan takut
ini ditambahkan kepada semua perasaan takut umum lainnya yang dialami orang
ketika menghadapi perubahan.
·
Terlalu serius. Kerja adalah hal yang
serius – atau setidaknya kita digiring untuk mempercayai angapan itu. Kita
mengenakan pakaian yang resmi waktu bekerja, kita mengadakan pertemuan dengan
tenang dan tertib, kita bersikap sangat serius. Risikonya adalah kita
menyingkirkan canda darimana sebenarnya gagasan itu muncul. Menurut saya Anda
mungkin dapat mengukur kesehatan kreatif dari sebuah perusahaan dengan sebuah
alat pengukur tawa.
·
Rutin. Hal yang menyedihkan
tapi merupakan fakta yang tidak bisa dihindari dari kehidupan perusahaan adalah
bahwa banyak pekerjaan rutin yang harus dikerjakan. Perusahaan memerlukan pasar
yang bisa ditentukan; mereka membutuhkan pekerjaan-pekerjaan yang rutin untuk
mendukung hal tersebut, masalahnya adalah orang-orang menjadi terikat pada
“pola pengaturan pikiran” yang bersifat rutin: karena mereka sangat sering
diminta untuk mengerjakan pekerjaan yang sama terus menerus, kerja menjadi
sesuatu agar Anda bisa tetap bertahan alih-alih sebagai sesuatu yang secara
aktif dikerjakan.
·
Hukuman kreativitas.
Ini
merupakan hal yang mengejutkan, karena sekarang ini kebanyakan orang
berpendapat bahwa kreativitas merupakan pra syarat yang mutlak bagi
kelangsungsan hidup perusahaan. Masalahnya adalah perusahaan ingin memiliki
“kuenya dan memakannya” – mereka menginginkan kreativitas sesuai dengan
prasyarat mereka; mereka ingin mengendalikannya.
Salah
satu konsekuensinya adalah bahwa kreativitas yang dipersepsikan sebagai sudah
“tidak laku lagi” akan dihukum dengan kejamnya. Dua buah contoh berikut akan
memberikan ilustrasi mengenai hal ini, satu umum dan satunya bersifat pribadi.
Riset
yang dilakukan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa ketika keadaan perusahaan
mundur, karyawan-karyawan yang tidak “cocok lagi” adalah mereka yang
dikeluarkan pertama kali. Tidak ada bukti bahwa orang-orang tadi kurang mampu
melakukan pekerjaannya, dan pada kenyataannya bahwa ada bukti yang menyatakan
kebalikannya; tapi acapkali mereka adalah karyawan yang berani mempertanyakan
status quo perusahaan dan berusaha mengadakan perubahan.
Dengan
segala blokade yang menghalangi kreativitas kita tadi, Anda mungkin mulai
berpikir bahwa hanyalah keajaiban saya yang memungkinkan seorang mendapat
gagasan yang baru atau mengerjakan sesuatu secara berbeda. Apa tindakan yang
bisa dilakukan untuk mengatasi penghalang ini? Ada dua buah cara yang akan
diajukan berikut ini, dan Anda dapat mencoba salah satu maupun keduanya
tergantung pada situasi dan perasaan Anda.
Cara
pertama adalah menyelidiki secara menyeluruh suatu situasi khusus dalam mana
Anda ingin menjadi kreatif dan tidak terhalangi. Tanyalah pada diri sendiri:
“Apa saja yang harus saya ubah agar saya menjadi kreatif disini?” Buat daftar
apa saja yang terpikir oleh Anda! Ini adalah Creativity Block Analisys (CBA) Analisis penghalang kreativitas.
Hal
yang sungguh bermanfaat dari CBA ini adalaah membuat kita memikirkan
kreativitas seakan-akan hal tersebut bukan mantera-mantera ajaib, tapi, sesuatu
yang bisa kita kerjakan secara praktis.
Ancaman
kedua adalah yang berhubungan dengan tindakan umum terhadap aspek penting dari
kerangka pikiran Anda. Sudah jelas, bilamana Anda sedang sangat depresi atau
betul-betul merasa takut, Anda harus mencari pertolongan dari luar untuk
menangani masalah itu, dan untuk menjadi kreatif Anda harus mengurangi cukup
banyak isi daftar prioritas Anda. Tapi untuk bentuk-bentuk ketakutan, kecemasan
terhadap diri sendiri, depresi, obsesi yang lebih ringan dan keengganan untuk
membuat komitmen, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan. Berikut adalah
tindakan yang bisa kita perbuat:
·
Aktifitas fisik. Berlari, berenang,
bermain tenis – apapun bentuk olahraga fisik yang Anda senangi – adalah cara
yang sangat baik untuk mendapatkan kembali keseimbangan serta mengeluarkan
kreativitas Anda
·
Meditasi. Disini ruang yang
tersedia untuk membicarakan bentuk latihan mental vital ini terbatas, tapi
meditasi mengenai hal-hal yang bisa Anda lakukan (berlawanan dengan rutinitas,
yang tidak mungkin Anda lakukan), membayangkan cara-cara mengubah sesuatu,
merefleksi citra dan pengalaman-pengalaman yang memberikan pada Anda kesenangan
dan rasa damai – semua aktivitas mental jenis ini dapat melepaskan kreativitas.
·
Tertawa. Carilah sesuatu atau
seseorang yang membuat Anda tertawa: hal ini selalu membuat Anda keluar dari
diri Anda menuju ke suatu ruangan kreatif.
·
Tindakan. Tuliskan sesuatu,
pergilah ke sesuatu tempat, lakukan sesuatu – langkah pertama untuk mencipta
adalah bertindak. Bacalah buku yang Anda senangi, tontonlah film-film yang
menarik, ngobrollah dengan sahabat-sahabat Anda; semakin banyak pengalaman
menarik yang Anda alami dalam diri Anda, semakin besar kemungkinan hal-hal yang
baik muncul dari diri Anda.
Tapi
apa yang dapat Anda perbuat seandainya perusahaan, bos Anda, lingkungan kerja
Anda mencengkeram Anda, menindas Anda, menghalangi kreativitas Anda dalam
segala hal dan menghentikan Anda melakukan latihan-latihan fisik, tertawa,
bertindak dan menikmati sesuatu?
0 Response to "Penghalang kreativitas alamiah kita - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"
Posting Komentar