Penghalang kreativitas alamiah kita - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat



Tema dasar pembahasan sebelum kita ini adalah bahwa Anda sebenarnya sudah melakukan banyak hal dengan lebih kreatif dari yang mungkin Anda sadar. Namun, ada banyak penghalang kreativitas alamiah Anda, dan banyak diantarnya yang tidak mudah diatasi.

·         Ketakutan. Bila kita  ketakutan, kita tidak bisa kreatif. Perasaan takut membuat kita bertahan dan berlindung, menutup semua jendela, menarik semua jembatan; hal itu membut kita berpaling kepada diri sendiri. Kreativitas mengharuskan kita untuk menatap keluar, melakukan eksperimen, mengambil risiko.
·         Terlalu melihat ke diri sendiri. Anda tidak pernah bisa merasa yakin akan pendapat orang mengenai ciptaan Anda. Mereka mungkin menertawakan, mereka mungkin pingsan, mereka mungkin mengkritik, mereka mungkin meremehkan. Maka bila Anda terlalu diliputi dengan reaksi-reaksi dari orang, hal tersebut akan selalu diliputi dengan reaksi-reaksi dari orang, hal tersebut akan melumpuhkan kreativitas Anda.
·         Depresi. Depresi adalah menyakini bahwa Anda tidak bisa mengubah apapun, bahwa segalanya buruk dan akan selalu demikian. Depresi adalah mengenai kepasifan. Dalam banyak hal, ini adalah kebalikan dari kreativitas.
·         Obsesi. Pada umumnya Anda memerlukan keseimbangan emosi dan mental agar bisa kreatif. (Saya tahu Anda akan menyebutkan beberapa seniman gila yang benar-benar tidak seimbang, betul-betul sedang kasmaran atau putus asa atau mengalami delusi, tapi mereka bukanlah model-model peran yang sangat bermanfaat dalam mempelajari praktek-praktek dari apa yang akan saya sebut “kreativitas normal”. Maka seandainya Anda sedang terobsesi dengan suatu aspek sempit dari hidup Anda, seperti membesarkan anak-anak Anda atau kehidupan percintaan Anda, kreativitas pada banyak hal bidang kehidupan Anda akan terhalangi. Seperti perasaan takut, Anda terlalu terfokus pada diri sendiri dan tertutup. Kreativitas membutuhkan udara untuk bernapas.
·         Keengganan untuk mengadakan komitmen. Kreativitas adalah mengenai komitmen. Kita berbicara tentang “mengadakan komitmen dalam secaraik kertas”: gambarannya adalah sangat jelas. Kita harus menginves gagasan-gagasan, rencana-rencana, dan usulan kita untuk membuat tampil keluar, untuk membiarkan mereka keluar dalam sesuatu bentuk dan hiasan. Jadi, kebalikannya, kreativitas beberapa orang terhalang karena mereka terlalu banyak memiliki gagasan dan tidak bisa mengadakan komitmen dengan salah satu diantaranya.
·         Hirarki. Kebanyakan perusahaan mempunyai jajaran hirarki, baik itu panjang maupun pendek. Dan apa yang dimaksud dengan hirarki adalah untuk mengendalikan jangkauan tindakan yang bisa dilakukan karyawan pada perusahaan yang berbeda. Maka, hirarki pada akhirnya akan bertentangan dengan kreativitas – esensi dari kreativitas adalah kebebasan dan esensi dari hirarki adalah pembatasan. (Saya pernah mendengar orang-orang yang jabatannya berada pada hirarki paling bawah – yang penuh dengan kreativitas alamiah, sebagaimana ditunjukkan dengan akal, humor, dan kegiatan-kegiatan menarik yang mereka lakukan untuk mengisi waktu luang, berkata: “Saya tidak digaji cukup untuk menjadi kreatif”).
·         Perasaan takut yang dilembagakan. Perusahaan membangkitkan ketakutan tersendiri. Dalam iklim ekonomi saat ini, takut kehilangan pekerjaan adalah hal yang sangat umum. Lalu timbul perasaan takut tidak cocok lagi, takut diremehkan dan dihina (ya, sayangnya sekolah “mengatur dengan penghinaan” masih ada dan masih unjuk gigi). Maka, tidaklah mengherankan bahwa kreativitas gagal berkembang saat jenis-jenis perasaan takut ini ditambahkan kepada semua perasaan takut umum lainnya yang dialami orang ketika menghadapi perubahan.
·         Terlalu serius. Kerja adalah hal yang serius – atau setidaknya kita digiring untuk mempercayai angapan itu. Kita mengenakan pakaian yang resmi waktu bekerja, kita mengadakan pertemuan dengan tenang dan tertib, kita bersikap sangat serius. Risikonya adalah kita menyingkirkan canda darimana sebenarnya gagasan itu muncul. Menurut saya Anda mungkin dapat mengukur kesehatan kreatif dari sebuah perusahaan dengan sebuah alat pengukur tawa.
·         Rutin. Hal yang menyedihkan tapi merupakan fakta yang tidak bisa dihindari dari kehidupan perusahaan adalah bahwa banyak pekerjaan rutin yang harus dikerjakan. Perusahaan memerlukan pasar yang bisa ditentukan; mereka membutuhkan pekerjaan-pekerjaan yang rutin untuk mendukung hal tersebut, masalahnya adalah orang-orang menjadi terikat pada “pola pengaturan pikiran” yang bersifat rutin: karena mereka sangat sering diminta untuk mengerjakan pekerjaan yang sama terus menerus, kerja menjadi sesuatu agar Anda bisa tetap bertahan alih-alih sebagai sesuatu yang secara aktif dikerjakan.




·         Hukuman kreativitas. Ini merupakan hal yang mengejutkan, karena sekarang ini kebanyakan orang berpendapat bahwa kreativitas merupakan pra syarat yang mutlak bagi kelangsungsan hidup perusahaan. Masalahnya adalah perusahaan ingin memiliki “kuenya dan memakannya” – mereka menginginkan kreativitas sesuai dengan prasyarat mereka; mereka ingin mengendalikannya.
Salah satu konsekuensinya adalah bahwa kreativitas yang dipersepsikan sebagai sudah “tidak laku lagi” akan dihukum dengan kejamnya. Dua buah contoh berikut akan memberikan ilustrasi mengenai hal ini, satu umum dan satunya bersifat pribadi.

Riset yang dilakukan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa ketika keadaan perusahaan mundur, karyawan-karyawan yang tidak “cocok lagi” adalah mereka yang dikeluarkan pertama kali. Tidak ada bukti bahwa orang-orang tadi kurang mampu melakukan pekerjaannya, dan pada kenyataannya bahwa ada bukti yang menyatakan kebalikannya; tapi acapkali mereka adalah karyawan yang berani mempertanyakan status quo perusahaan dan berusaha mengadakan perubahan.
Dengan segala blokade yang menghalangi kreativitas kita tadi, Anda mungkin mulai berpikir bahwa hanyalah keajaiban saya yang memungkinkan seorang mendapat gagasan yang baru atau mengerjakan sesuatu secara berbeda. Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penghalang ini? Ada dua buah cara yang akan diajukan berikut ini, dan Anda dapat mencoba salah satu maupun keduanya tergantung pada situasi dan perasaan Anda.
Cara pertama adalah menyelidiki secara menyeluruh suatu situasi khusus dalam mana Anda ingin menjadi kreatif dan tidak terhalangi. Tanyalah pada diri sendiri: “Apa saja yang harus saya ubah agar saya menjadi kreatif disini?” Buat daftar apa saja yang terpikir oleh Anda! Ini adalah Creativity Block Analisys (CBA) Analisis penghalang kreativitas.

Hal yang sungguh bermanfaat dari CBA ini adalaah membuat kita memikirkan kreativitas seakan-akan hal tersebut bukan mantera-mantera ajaib, tapi, sesuatu yang bisa kita kerjakan secara praktis.
Ancaman kedua adalah yang berhubungan dengan tindakan umum terhadap aspek penting dari kerangka pikiran Anda. Sudah jelas, bilamana Anda sedang sangat depresi atau betul-betul merasa takut, Anda harus mencari pertolongan dari luar untuk menangani masalah itu, dan untuk menjadi kreatif Anda harus mengurangi cukup banyak isi daftar prioritas Anda. Tapi untuk bentuk-bentuk ketakutan, kecemasan terhadap diri sendiri, depresi, obsesi yang lebih ringan dan keengganan untuk membuat komitmen, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan. Berikut adalah tindakan yang bisa kita perbuat:
·         Aktifitas fisik. Berlari, berenang, bermain tenis – apapun bentuk olahraga fisik yang Anda senangi – adalah cara yang sangat baik untuk mendapatkan kembali keseimbangan serta mengeluarkan kreativitas Anda
·         Meditasi. Disini ruang yang tersedia untuk membicarakan bentuk latihan mental vital ini terbatas, tapi meditasi mengenai hal-hal yang bisa Anda lakukan (berlawanan dengan rutinitas, yang tidak mungkin Anda lakukan), membayangkan cara-cara mengubah sesuatu, merefleksi citra dan pengalaman-pengalaman yang memberikan pada Anda kesenangan dan rasa damai – semua aktivitas mental jenis ini dapat melepaskan kreativitas.
·         Tertawa. Carilah sesuatu atau seseorang yang membuat Anda tertawa: hal ini selalu membuat Anda keluar dari diri Anda menuju ke suatu ruangan kreatif.
·         Tindakan. Tuliskan sesuatu, pergilah ke sesuatu tempat, lakukan sesuatu – langkah pertama untuk mencipta adalah bertindak. Bacalah buku yang Anda senangi, tontonlah film-film yang menarik, ngobrollah dengan sahabat-sahabat Anda; semakin banyak pengalaman menarik yang Anda alami dalam diri Anda, semakin besar kemungkinan hal-hal yang baik muncul dari diri Anda.
Tapi apa yang dapat Anda perbuat seandainya perusahaan, bos Anda, lingkungan kerja Anda mencengkeram Anda, menindas Anda, menghalangi kreativitas Anda dalam segala hal dan menghentikan Anda melakukan latihan-latihan fisik, tertawa, bertindak dan menikmati sesuatu?

0 Response to "Penghalang kreativitas alamiah kita - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"

Posting Komentar