pola operasi intelijen secara clandestine (Pengingkaran) - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat


Tujuan pengingkaran ialah agar setiap individu ingkar terhadap para pemimpinnya, baik pemimpin masyarakat maupun pemimpin bangsanya. Pengingkaran itu diharapkan bisa melanda pemimpin agama, mengikat lagi terhadap agama, orgnisasi dan ideologi politiknya, dan kahirnya tidak lagi peduli kepada negara dan bangsanya. Jika misi itu berhasil, maka massa akan menjadi liar, seakan terlepas dari segala ikatan. Tiada lagi rasa cinta kepada tanah air yang dikaruniakan

Tuhan kepadanya, tiada belas kasiha kepada bawahan, dan perintah atasan tak ada yang menghiraukan. Rakyat tidak percaya lagi kepada agama, pemerintah, ideologi, politik partai, loyalitasnya luntur dan patriotismenya lenyap. Agent-agent penggalang terus menuggangi mereka, menghalaunya ke arah yang dikehendakinya. Kemudian agent itu memberikan keyakinan baru, bahwa masih ada ideologi yang cerah masa depannya. Dengan ideologi yang baru di import dari negara sponsor itu, masyarakat dan negaranya bisa diperbaiki. Akan tetapi persatuan dan kesatuan bangsa sudah terlanjur ambruk, apalagi kepercayaan diri sudah sirna, maka para pemimpin yang bingung itu segera goyah pendiriannya dan akhirnya terpengaruh.

Orang yang dulunya mempunyai idealisme, mempunyai pengaruh, terutama di kalangan masyarakat dan pemerintahan, kini terpukau oleh pandangan dan ideologi alternatif (yang akan tetap asing jika diterapkan di bumu pertiwi NKRI). Pemimpin seperti itulah yang disebut pengkhiatan bangsa karena ia mengkhianati ideologi negaranya sendiri dan menterjemahkannya sendiri dengan kecerdasannya tanpa belajar dari sejarah bangsa ini.

0 Response to "pola operasi intelijen secara clandestine (Pengingkaran) - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"

Posting Komentar