Cara tepat dalam menghadapi kesukaran


Kesukaran selalu ada, dan selalu penting. Tapi ada yang lebih penting daripada kesukaran, Yakni : sikap yang tepat dalam menghadapi kesukaran. Pada garis besarnya ada dua macam sikap menghadapi kesukaran, Sikap yang satu ialah : mengeluh, mengutuk, berteriak minta tolong, menutup mata, lari. Sikap yang lain, dan sikap satu-satunya yang benar : Menghadapi kesukaran itu. Ini sikap yang bijaksana dan positif.

Sudah tentu boleh saja kita sedikit merasa kuatir, juga jenderal-jenderal, tak kecualinya apakah ia dari TNI, Tentara Soviet atau dari US  army, menyilap rasa takut, apabila pertempuran dimulai. Malah rasa kuatir ini adalah semacam pesawat yang memberi tanda supaya kita waspada, apabila ada bahaya. supaya kita bersiap-siap dan menjadi awas.

Karena itu, jangan kita merasa sudah termasuk orang-orang penakut, kalau kadang-kadang kita merasa kuatir, bahkan kalau kadang-kadang kita merasa takut. Apabila kita tahu setiap orang juga Zukov, juga eisenhover, juga Jamamoto tak bebas seratus persen dari rasa takut, kita tak akan sedih dengan keadaan kita sendiri, yang kadang-kadang juga merasa takut itu.

Dengan pengetahuan bahwa setiap orang itu tak bebas dari rasa  takut, maka justeru kita bisa menggunakan pengetahuan ini sebaik-baiknya. Yakni, jika kita menghadapi orang yang kita takuti atau yang mengancam kita, maka kita sadar bahwa diapun tak bebas dari rasa takut itu.

Demikian pula dalam menghadapi kesukaran. Betapapun hebatnya kesukaran, kesukaran itu tidak maha kuasa. Kesukaran itu bukan Tuhan, Kita mesti tunduk kepadanya. Akan tetapi karena kesukaran itu bukan Tuhan, kita tak boleh tunduk kepadanya. Siapa tunduk kepada kesukaran, jika dikaji sedalam-dalamnya adalah musyrik orang yang mendewakan sesuatu disamping Tuhan.

0 Response to "Cara tepat dalam menghadapi kesukaran"

Posting Komentar