Yang dimaksud dengan penggeseran
ialah menggeser kedudukan pemimpin/tokoh masyarakat dan pemimpin pemerintahan
dengan menggunakan kekuatan atau paksaaan yang dilakukan secara terbuka, untuk
digantkan dengan yang baru, yang sealiran dengan ideologi negara sponsor.
Pengeseran ini dilakukan dengan perhitungan-perhitungan yang matang. Besarnya
dukungan dari berbagai golongan harus dipertimbangkan, sebagaimana bisa dilihat
dari hasil-hasil penggalangan pada tahap-tahap yang lalu. Untuk itu opini
masyarakat harus digirng sehingga menjadi dukungan kekuatan. Maka dibuatlah suatu skenario penggulingan kekuasaan itu
pada waktu yang tepat. Untuk keperluan itu dipersiapkanlah bala bantuan dari
penggalang dana dan sposor. Setelah persiapannya matang, barulah dilangsungkan
perebutan kekuasaan secara paksa.para tokoh dan pemimpin yang tidak sealiran
dengan ideologi negara sponsor dipandang sebagai ekstremis, separatis, teroris,
kontrev yang bisa digiring kepenjara atau bahkan dilenyapkan. Contoh konkrit
Indonesia, sering dijadikan korban revolusi sosial, hal ini dikarenakan
ketidakberdayaan rakyatnya yang tidak punya sumber daya, melainkan (belakangan
ini) kurang terbiasa menekuni suatu proses, kurang menekuni IPTEK, kurang
menekuni penelitian dan pengembangan, sebagaimana orang-orang Barat dan
orang-orang Asia Timur.
Rakyat Indonesia sudah terlalu lama
menekuni budaya instant, yang hanya mementingkan hasilnya. Caranya biarlah
orang lain yang memecahkan, sukup ambil yang gampang saja. Sektor pendidikan,
secar umum kurang mendapat perhatian. Apalagi mendapatkan aneka IPTEK harus
datang ke pihak-pihak mantan penakluknya. Yang lebih besar lagi
pengaruhnya adalah budaya mistik dan budaya-budaya lain yang mengabaikan keunggulan
faktor kompetensi yang berbasis prestasi. Karena itu mereka tidak banyak
mengenal lapangan, tidak terampil, tidak waspada dan under estimate,
tidak berjuang dengan harta dan jiwanya. Meskipun pada awal kiprahnya rata-rata
memiliki idealisme yang memadai, namun pada saat karirnya menanjak, pengikutnya
bertambah, maka bayangan kemapanan mulai menggoda dan turut mewarnai
kehidupannya.
Pihak asing menaklukkan Indonesia
dengan merusak budaya-adat istiadat, memecah belah, memecah belah persatuan dan
para pemimpin dengan ilmu dan organisasi intelijennya dengan cara memainkan
kedua sifat itu. Infiltrasi dan penetrasi sudah dimainkan sebelum kejathan
pemimpin. Sementara sumber daya penduduk Indonesia tidak digunakan untuk
mendalami ilmu pengetahuan dan mengorganisir Intelijen yang memerlukan
keahlian, keterampilan, keuletan dan biaya besar. Budaya hidup mapan dengan
korupsi, mabuk kenikmatan, melupakan pendidikan, melupakan jatah lapangan kerja
dan pendidikan putra-putri orang kecil, orientasi bisnis hanya sebatas keamanan
simpanan dan keuntungan investasi. Kesemuanya berlawan dengan sistem perjuangan
bangsa karena tidak dapat dipakai untuk menggerakkan program pembangunan
nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan nilai-nilai luhur ideologi
negara Pancasila
0 Response to "pola operasi intelijen secara clandestine (Penggeseran) - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"
Posting Komentar