pola operasi intelijen secara clandestine (Penysupan Sasaran) - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat

Sasaran yang hendak digarap, disusupi dengan agent-agent penggalangan intelijen secara diam-diam dan rahasia (operasi clandestine), sehingga sasaran tidak sadar bahwa ia tersusupi lawan. Indikasi dari kerapihan cover of action and cover of identity para penyusup itu ialah apabila penyusup sudah bisa diterima secara wajar di lingkungan sasaran, entah itu dianggap sebagai teman, sebagai sesama aktivis dalam suatu organisasi atau lain organisasi, sebagai rekan, rekan sekerja, sebagai anggota keluarga dan sebagainya. Penetrasi terhadap sasaran dilakukan dengan memperluas susunan jaringan clandestine, agar jaringan lain masih tetap ada jika seandainya salah satu jaringan terbongkar. Atau jika agent penetrasi terpaksa harus pergi, maka ia telah meninggalkan jaringan ilegal tersebut sebagai penerus. Untuk menjaga keamanan biasanya dipakai sistem jaring compartementasi. Sasaran banyak antara lain :
  • Pemerintahan
  • Perusahaan Umum
  • Departemen/Kementrian
  • Organisasi Politik
  • Organisasi Sosial
  • Organisasi Massa
  • Organisasi Pemuda, Pelajar, Mahaiswa
  • Organisasi Agama dan Aliran Masyarakat
  • Dsb
Penetrasi dilakukan secara terselubung tetapi menggunakan saluran-saluran yang legal/resmi, diantaranya
  • sebagai anggota perwakilan diplomatik,
  • Utusan pemerintah
  • Utusan Organisasi
  • Saudagar
  • Seniman atau Budayawan
  • Ilmuwan atau Pakar
  • Budayawan
  • Dsb
Mereka secara sengaja berdomisili di daerah sasaran atau membaur dalam masyarakat. Selain itu pula bisa melalui :
  • Penerima Bea Siswa Luar Negeri
  • Tenaga-tenaga ahli dikalangan umum, Swasta dan Pemerintah
  • Wisatawan
  • Lawatan ke Luar Negeri
  • LSM/berbagai macam institusi yang bisa mendirikan perwakilannya di negara sasaran
  • Semua unsur yang bisa masuk ke pihak sasaran tanpa dicurigai sedikitpun
Agent-agent semacam ini bukan sembarang agent, tetapi agent yang dibekali keahlian khusus mengenai seluk beluk sasaran dan cara menghadapinya. Kecerdasanya juga tidak boleh terlalu ditonjolkan, tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat memancing kesangsian dan kecurigaan, bahkan sangat diharapkan jika para agent semacam itu mempunyai pengaruh yang cukup dilingkungan sasaran masing-masing. Mereka yang memiliki kemampuan seperti itulah yang akan diseludupkan Lembaga/Badan Inteliejennya kedaerah sasaran. Oleh karena itu dalam mengamankan negara dan rakyatnya setiap pemimpin hendaknya mengambil inisiatif untuk melakukan aktivitas khusus yang mengacu pada aspek-aspek, pola operasi dan mekanisme kegiatan intelijen. Sehingga dari mulai pembuatan perencanaan hingga pengawasan organisasi , dapat dinetralisir atau paling tidak dapat diperkecil kemungninan adanya anasir-anasir luar yang hendak memecah belah persatuan organisasi atau lembaganya baik anggota ataupun pengelolanya. Dalam menangani masalah infiltrasi ataupun penetrasi hendaknya hanya menggunakan orang-orang pilihan. Dalam sebuah organisasi cukup ditangnai oleh ketua/pemimpin puncak organisasi tersebut, mengingat sensitifnya masalah validasi hasil penyelidikan sesama anggota. Jika sampai salah menangani bisa jadi hanya akan melahirkan kecurigaan satu sama lain atau bahkan perpecahan. Orang pilihan yang dimaskud adalah yang mempunyai karakter sesuai kebutuhan dunia intelijen. Sebab dalam dunia intelijen, disiplin terhadap peran masing-masing menjadi tuntutan yang utama, karena sifat tugasnya yang clandestine maka pembicaraannya menjadi sangat berbahaya, boleh jadi yang seharusnya dirahasiakan akan dibocorkannya pula , karena disetiap organisasi apapun selalu ada klik-klik, dimana di antara klik-klik itu ada yang tidak bisa dijamin kesterilannya terhadap anasir-anasir dari luar, entah itu berupa sosok anggota baru, anggota biasa, anggota pengelola atau yang sengaja ditanam sejak awal berdirinya. Sehingga dengan modal sedikit bocoran informasi saja sudah bisa dirakit menjadi bom prvokasi yang dapat menyulitkan orgaisasi/lembaga. Sebaliknya akan lebih mudah mencari orang-orang yang (tugasnya dalam aktivitas intelijen) banyak bicara, memamerkan banyak aktifitasnya, daripada mencari orang-orang yang berkarakter intelijen yang bisa melakukan segala sesuatunya secara terukur. Yang perlu diperhatikaan adalah setiap anggota harus memahami betul tentang kepemimpinan, memilih pemimpin, strategi pengaturan posisi atau komposisi dalam penyusunan anggota pelaksana, peningkatan disiplin dan pengamanan terhadap hal-hal yang bersifat rahasia. Disamping itu pula perlu diadakan pemberian muatan (masalah) yang berlebihan terhadap suatu masalah secara umum, dimana sering kali terjadi di masyarakat dalam menyikapi isu atau pokok persoalan yang dilansir oleh pihak asing, misalnya para tokoh, pembuat makalah, pemimpin organisasi, lembaga-lembaga non pemerintah, begitu cepat sekali bereaksi, padahal mereka belum melakukan proses pemeriksaaan, penelitian singkat, penelitian silang, melakukan koordinasi antar personil secara intern organisasi, antar organisasi atau kelembagaan. Prosedur itu tidak terlalu sulit jika dilakukan secara hati-hati dalam langkah dan tindakannya. Unsur litbang yang telah ada di hampir setiap organisasi bisa dimanfaatkan dan diperluas fungsinya agar bisa menjawab secara cepat dan tepat kebutuhan informasi yang diperlukan, terutama yang ada kaitannya dengan peristiwa penting, kasus atau masalah-masalah intelijen yang sedang berkembang secara cepat. Kondisi dilapangan sekarang ini menyiratkan bahwa prosedur  itu nyaris terabaikan. Perlu diketahui bahwa, meskipun persoalan-persoalan yang dilansir di berbagai media itu ada yang factual, tetapi banyak juga yang masih berupa data yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Bahkan lebih celaka lagi jika isu yang dilempar oleh pihak lain itu baru sebatas operasi intelijen untuk mendapatkan umpan balik dari pihak-pihak atau jaringan yang menjadi target mereka. Untuk memperbaiki cara kerja yang kontra produktif itu maka menerapkan disiplin  dalam setiap keadaan yang mengharuskan kita tunduk pada konstitusi negara, sehingga tidak menjadi bulan-bulanan dan bahan tertawaan pihak asing.

0 Response to "pola operasi intelijen secara clandestine (Penysupan Sasaran) - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"

Posting Komentar