- Kemampuan
daya ingat, meskipun dengan pandangan sekilas. Ini antara lain berguna ketika
kita menemui kasus tabrak lari, dan nomor polisi kendaraan menjadi fakta
penting. Selain itu juga disertai kemampuan memanggil kembali ingatan yang lama
- Kejelian
dan cermat terhadap hal-hal detil. Sherlock Holmes adalah 'pakar' dalam detil
dan kecermatan---dengan catatan, jika Holmes itu sosok yang nyata. (Tetapi saya
meyakini Holmes itu nyata!). Dalam setiap memecahkan masalah, Sherlock Holmes
selalu melakukan observasi---pengamatan langsung di lapangan. Contoh lain,
dalam kasus Saksi Bisu, Hercule Poirot pernah hampir buntu menghadapi kasusnya.
Baru setelah ia mereview kembali, dan mengingat detilnya, ia berhasil menemukan
pelaku pembunuhan. Bagi yang ingin tahu apa detilnya, silakan baca bukunya.
Kata kuncinya adalah anjing dan bola.
- Kemampuan
meng-interogasi. Semakin tinggi kemampuan interogasi yang dimiliki seseorang,
ia akan mudah mengorek fakta, 'fakta' palsu, atau keterangan dari
seseorang---tanpa orang itu menyadarinya. Kemampuan ini juga beriringan dengan
keahlian menggunakan teknik pembuktian terbalik dalam menginterogasi seseorang.
“Pandai-pandailah memancing pertanyaan dengan fakta yang salah, maka ia akan
memberikan fakta sebenarnya”. Memang tidak selalu berhasil, tetapi bisa dicoba.
- Kemampuan
bernegosiasi. Ini masih berkaitan dengan kemampuan meng-interogasi. Kemampuan
bernegosiasi sangat penting, dalam praktik-prakti di lapangan, dimana
dibutuhkan keberanian menembus kebekuan seseorang, menghadapi orang keras
kepala, dan sebagainya.
- Pengetahuan
terhadap hukum perundang-undangan yang berlaku.
- Kemampuan
menganalisa. Ini penting untuk menguji kebenaran fakta, baik fakta benda atau
fakta lisan. Detektif yang baik tidak pernah berangkat dari titik motif; selalu
harus dari fakta-fakta. Sherlock Holmes mengajari kita bagaimana metode ilmiah
(scientific method, metode eliminasi atau eksklusi, mempersempit pencarian, dan
mempermudah memecahkan masalah. Memang membingungkan, apakah Holmes itu
'ilmuwan yang nyasar jadi detektif', ataukah 'detektif dengan sambilan
ilmuwan'? Dalam suatu kisahnya, Holmes menulis artikel tentang tanaman atau
obat-obatan di sebuah jurnal. Dengan pikiran yang sangat logis, Holmes bisa
disebut seorang matematikawan. Dengan percobaan-percobaannya di laboratorium,
Holmes juga bisa disebut fisikawan atau kimiawan. Ada penemuannya yang dipakai
kepolisian Scotland Yard.
Metode eliminasi atau eksklusi, maksudnya dengan menyingkirkan hal-hal yang sudah pasti mustahil, setelah diuji dengan fakta dan observasi. Hercule Poiro mengajari kita bagaimana memecahkan masalah dengan metode kesimpulan deduksi. Untuk meningkatkan kemampuan analisa, ada banyak hal yang harus dipelajari---tidak hanya metode deduksi, induksi, atau kombinasi keduanya. Ada pula metode analisa yang diperkenalkan Rene Descartes, yang dikenal dengan Analisa Cartesian, dan sebagainya. Anda bisa mempelajarinya dari internet atau buku-buku yang ada.
Metode eliminasi atau eksklusi, maksudnya dengan menyingkirkan hal-hal yang sudah pasti mustahil, setelah diuji dengan fakta dan observasi. Hercule Poiro mengajari kita bagaimana memecahkan masalah dengan metode kesimpulan deduksi. Untuk meningkatkan kemampuan analisa, ada banyak hal yang harus dipelajari---tidak hanya metode deduksi, induksi, atau kombinasi keduanya. Ada pula metode analisa yang diperkenalkan Rene Descartes, yang dikenal dengan Analisa Cartesian, dan sebagainya. Anda bisa mempelajarinya dari internet atau buku-buku yang ada.
- Kemampuan
penting lainnya, diantaranya teknik penyamaran, teknik mengikuti/membuntuti
seseorang, teknik melacak/tracking, maupun pengetahuan forensik sederhana dalam
kasus kriminal. Contoh pengetahuan forensik sederhana; seseorang yang ditemukan
meninggal dengan leher membiru, dipastikan meninggal kehabisan nafas.
0 Response to "Keahlian detektif, misalnya, meliputi: - Keahlian detektif, misalnya, meliputi:"
Posting Komentar