Mengapa kita takut akan perubahan?

Apapun sikap Anda terhadap perubahan, sebelum menengok cara yang dapat Anda lakukan untuk memetik manfaat sebesar-besarnya dari kelebihan-kelebihan yang Anda miliki dan mengatasi kekurangan-kekurangan Anda, marilah kita sebentar memikirkan asal-muasal perasaan takut kita terhadap perubahan.

                Dalam satu segi, perubahan merupakan aspek yang paling normal dan terus bertahan dari kehidupan kita. Tidak ada dua benda yang benar-benar sama. hal ini berlaku bagi dunia objek fisik seperti juga dunia psikologis dan emosional kita. Molekul-molekul yang membentuk meja yang sedang saya duduki, kursi tempat Anda sedang duduk, bergerak, berganti posisinya, mengatur kembali dirinya sendiri, setiap saat.
           
 Stabilitas adalah suatu ilusi. Tapi tampaknya merupakan ilusi yang sangat diperlukan bagi kita semua. Orangtua bekerja keras untuk menyediakan “Latar belakang yang stabil” bagi anak-anaknya; kita semua berusaha untuk menciptakan hubungan yang stabil, kita membincangkan dan membayangkan beberapa periode yang paling menyenangkan dari hidup kita saat ketika “kehidupan bergulir seperti biasanya, tidak banyak yang berubah”.
               
Sesungguhnya kita, manusia, adalah makhluk yang menonjol sebagai species karena kemampuan kita untuk memaksakan keteraturan pada suatu dunia yang tidak terstrukturisasikan dan yang selalu berubah. Kita membangun, kita mengadakan kategori, kita mengawasi; kita membuat lingkungan di sekitar kita menjadi lebih tetap, lebih bisa diperkirakan.
               
Semua ini menyiratkan bahwa dimensi stabilitas perubahan akan selalu sangat bermakna bagi kita semua. kita mengetahui atau merasakan perubahan dari segala hal, dan kita juga tahu merasakan bahwa kelangsungan hidup kita tergantung pada cara kita mengatur kemampuan untuk selalu berubah menjadi sesuatu yang teratur. Bila tidak, semua energi yang kita miliki dan upaya kita akan digunakan terus menerus untuk beradaptasi dan hampir tidak ada yang tersisa untuk bertumbuh, berpikir, berkarya, dan merencanakan.

Anda bisa melihat hal ini dengan amat jelas pada perkembangan anak. Bila dia mempunyai latar belakang yang stabil – lingkungan rumah yang teratur, orangtua yang berperilaku konsisten terhadapnya untuk jangka waktu yang lama – maka dia bebas untuk bertumbuh kembang, belajar, berteman dan bertambah dewasa.

Bilamana dia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang penuh gejolak, walau dia bisa mengatasinya dengan baik, banyak segi dari pertumbuhan emosional, psikologis bahkan fisiknya yang akan terabaikan dan dia akan mengejar pertumbuhan yang tertinggal tersebut saat dia secara kronologis sudah menjadi dewasa.
               
Juga, walaupun mengetahui bahwa stabilitas jenis tertentu sangat penting bagi kelangsunggan hidup dan pertumbuhan kita sebagai manusia, kita juga mengetahui bahwa semua jenis stabilitas merupakan ilusi. Dan perubahan yang terlalu banyak, terlampau cepat, akan menggoyahkan ilusi tadi, dan menakutkan kita.
               
Seperti apa sifat perasaan takut itu? Bayangkan kembali masa-masa lalu kehidupan Anda saat timbulnya perubahan. Perubahan itu mungkin berupa berganti pekerjaan, pindah rumah dan perubahan dalam struktur keluarga. Keluar dari rumah, dan perubahan dalam struktur keluarga. Keluar dari rumah/menikah/ memiliki anak/cerai merupakan perubahan-perubahan utama yang khas bagi kebanyakan orang.
                Renungkan jenis kekuatiran yang Anda alami pada saat itu. Kekuatiran tersebut mungkin memiliki beberapa atau semua komponen berikut ini.

Takut kehilangan. Pada saat terjadi perubahan, kita jarang dapat mengetahui dengan pasti manfaat yang dibawa oleh perubahan tadi. Sehingga kita cuma memikirkan hal-hal yang baik yang kita miliki yang akan dirampas oleh perubahan tadi.

Takut akan tantangan. Kita tahu bahwa perubahan akan menimbulkan tuntutan baru pada kita dan kita kuatir kalau kita tidak memiliki keahlian atau kualitas untuk memenuhi tuntutan tadi. Ini seringkali menjadi sumber kecemasan yang utama bagi orang-orang yang berganti pekerjaan.

Takut akan kekacauan (khaos). Sebagaimana telah kami jelaskan, kita berusaha sekeras mungkin untuk membawa keteraturan dalam hidup kita. Perubahan besar mengancam keteraturan itu dan membuat kita selalu bertanya-tanya apakah segalanya akan menjadi tidak terkendali untuk selamanya.

 Takut kehilangan kendali. Hal ini dikaitkan dengan ketakutan akan timbulnya kekacauan (khaos). Kita menyakinkan diri sendiri dengan mengendalikan segala hal dan kejadian - dan orang-orang – yang berada di sekitar kita. Perubahan mengancam kesimbangan dan kita takut segalanya akan berakhir dengan tidak terkendali. Ketakutan ini juga diperbesar dengan perasaan bahwa kita tidak mengetahui aturan-aturan dengan baik dalam keadaan yang sudah berubah. Secara harfiahnya “bola permainan” yang berbeda.

Anda tetap memiliki beberapa elemen perasaan takut di atas. Maka jangan berharap untuk menemukan perubahan yang tidak menyakitkan kita; tapi rasakan ketakutan itu dan singkirkan.
Marilah kita menyelidiki lebih dekat lagi sumber daya yang Anda butuhkan untuk mengatasi perasaan takut tadi.

0 Response to "Mengapa kita takut akan perubahan?"

Posting Komentar