Istilah “sandi” telah mulai dipakai sejak masa kerajaan-kerajaan di tanah air dulu, seperti Kerajaan Majapahit. Saat itu, telah muncul istilah “Telik Sandi”, “Candra Sengkala” dan lainnya yang sedikit banyak mempunyai hubungan dengan persandian. Sebenarnya sejak manusia berkomunikasi satu sama lain dan ada hasrat atau kepentingan untuk merahasiakan pembicaraannya, sejak itulah baik disadari maupun tidak disadari mereka telah mempergunakan persandian. Mereka akan berusaha mencari jalan dan cara bagaimana merahasiakan sesuatu terhadap pihak yang mereka anggap tidak berhak mengetahui.
Kata
“sandi” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Sandhi”. Secara umum, istilah
sandi yang diperoleh dari kamus-kamus bahasa Indonesia memiliki arti sebagai
berikut :
- Perubahan huruf-huruf yang terjadi bila dua kata atau lebih dipersatukan: St. M. Zein (Kamus Modern Bahasa Indonesia);
- Kode, tulisan, atau tanda-tanda yang khas : Hari Murti Krida Laksana (Kamus Sinonim Bahasa Indonesia);
- Tulisan (kata, tanda, dsb) yang dengan persetujuan mempunyai arti atau maksud tertentu (kode) : W.J.S. Purwadarminta (Kamus Umum Bahasa Indonesia);
- Sandi = hubungan, akal, persekutuan, rahasia, aturan : Suwojo Wojowasito (Kamus Kawi Jawa Kuno – Indonesia).
Secara
luas, persandian juga dikenal dengan sebutan kriptologi. Istilah “kriptologi”
berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “kriptos” yang berarti tersembunyi
(rahasia) dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi kriptologi adalah ilmu atau seni
yang mempelajari semua aspek tulisan rahasia.
Kriptologi
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kriptografi dan kriptanalisis. Kriptografi adalah
cara (sistem, metode) yang mengolah tata tulisan dalam berita sehingga menjadi
tata tulisan yang berlainan dan tidak bermakna (incoherent). Sedangkan kriptanalisis
adalah usaha mendapatkan teks terang dari suatu teks sandi yang tidak diketahui
sistem serta kunci-kunci-nya.
Menurut
buku “Pengantar Kriptologi” (Sumarkidjo, 1972), kata kriptologi mempunyai 2
(dua) pengertian :
- Kriptologi sebagai ilmu, yang mempelajari semua aspek dalam tulisan rahasia. Ilmu persandian ini dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok dasar :
- Sistem steganografi, meliputi sistem-sistem yang secara katawiyah menyembunyikan berita, seperti di dalam gumpalan lilin, dengan tanda-tanda tertentu, di dalam teks berita lain, “dihilangkan” dengan tinta rahasia dan lain sebagainya. Steganografi terbagi menjadi 3 jenis :
- Linguistis : Semagram, Open Code.
- Tehnologis : Secret (invisible) inks, Micro-photography.
- Concealments.
- Sistem kriptografik, meliputi sistem-sistem yang mengolah tata tulisan dalam berita sehingga menjadi tata tulisan yang berlainan dan tidak bermakna (incoherent). Sistem ini dibedakan menjadi 2 (dua) :
- Cipher : Transposisi dan Substitusi.
- Code : Placode (Plain Code) dan Encicode (Enciphered Code).
- Kriptologi sebagai kegiatan,
yang berkaitan dengan fungsinya di dalam kegiatan intelijen pada umumnya.
Kegiatan intelijen pada umumnya terdiri dari kegiatan penyelidikan dan pengamanan. Kegiatan penyelidikan meliputi Direction Finding dan Interception, Traffic Analysis dan Cryptanalysis, sedangkan kegiatan pengamanan terhadap tindakan dari kegiatan penyelidikan tersebut adalah Transmission Security, Traffic Security dan Crypt Security.
PERSANDIAN
DALAM ERA TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam
era teknologi informasi modern dikenal internet dan komputer yang mampu
mentransmisikan secara elektronis (komunikasi elektronis) segala bentuk data
informasi secara cepat, tepat, efektif efisien serta convenient (nyaman,
gampang). Bahkan para industri teknologi informasi meng-claim dapat pula
menjamin konfidensialitas (kerahasiaan) berita/informasinya dalam sistem
komunikasi yang umum dan terbuka itu. Perlu diamati lebih dalam dan tajam
apakah ”umum dan terbuka” itu benar-benar mampu melindungi konfidensialitas
atau kerahasiaan pada umumnya.
Sistem
Komunikasi Terbuka
Pada
sistem komunikasi terbuka (tidak rahasia), peluang pihak lawan untuk memperoleh
informasi yang dikomunikasikan lebih besar, dan penyadap yang berhasil
memperoleh informasi tersebut dapat langsung memahami isinya. Misal A mengirim
berita atau informasi kepada B dalam bentuk teks terang. Apabila
penyadap/pendengar dapat memperoleh beritanya, maka dia akan bisa mengerti isi
informasi/berita yang dikirimkan A kepada B .
Sistem
Komunikasi Tertutup
Sebaliknya
pada sistem komunikasi tertutup (rahasia) berita/informasi sebagai obyek
transmisi harus dilindungi. Disinilah peran persandian muncul untuk mengamankan
infomasi yang bersifat rahasia, yang tidak ingin diketahui oleh pihak lain.
Sebagai contoh, A akan mengirimkan berita rahasia kepada B, maka untuk menjamin
kerahasiaan berita tersebut dari pihak penyadap, diperlukan teknik enkripsi
sedemikian hingga meskipun penyadap/pendengar berhasil memperoleh berita yang
sudah tersandikan tersebut, dia tidak bisa mengerti isi berita yang dikirimkan
A kepada B. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
Oleh
karena itu persandian menjadi suatu kebutuhan dalam mengamankan komunikasi
rahasia. Selanjutnya teknik-teknik untuk mengamankan berita rahasia terus
berkembang sejalan dengan berkembangnya teknik penyadapan dalam kegiatan
intelijen komunikasi.
0 Response to "Pengenalan Persandian - (DIKLAT KEPEMIMPINAN - PEMUDA PANCA MARGA JAKARTA PUSAT)"
Posting Komentar