BAGAIMANA PEMAIN TIM DI TEMPAT KERJA - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat


Celakanya, meskipun ditempat kerja selalu didengungkan mengenai pentingnya kerja tim, namun bentuk apresiasi kerja senantiasa terlalu terfokus pada penghargaan individu. Inilah sesuatu yang kontradiktif di tempat kerja. Di satu sisi orang diberikan kotbah mengenai perlunya kerja tim ditempat kerja. Namun, mereka lebih banyak dihargai secara individual. Akibatnya, apa yang terjadi? Orangpun mulai berpikir, “Ah ngapain  bekerja tim. Toh akhirnya yang dihargai adalah individu. Mungkin dalam hal ini, ada baiknya perusahaan-perusahaan yang banyak mengkotbahi karyawannya tentang pentingnya tim kerja merevisi penilaian kerja akhir tahun mereka. Tidak ada gunanya mengajari kerja tim namun toh akhirnya yang lebih dihargai adalah kinerja individu. Memang kita mengerti bahwa perusahaan bermaksud menghargai pribadi yang berprestasi, namun jika kita membangun semangat kerja tim maka layak pula konstribusi tim dihargai.

Seperti telah kita saksikan, hampir semua perusahaan besar maupun kecil, dimulai dari kerja sama beberapa orang yang terus berkembang. Para wiraswastawan adalah mereka yang paling mengerti pentingnya orang-orang untuk mendukung keberhasilan kerja mereka. Sebaliknya, mereka yang bekerja didalam perusahaan sering kali sulit menghayati bagaimana perlunya kerja tim dalam arti sesungguhnya. Kebanyakan karyawan dikondisikan untuk bekerja sebagai single fighter. Mereka ditempatkan pada fungsi tertentu. Unit tertentu dengan pekerjaan yang sangat spesifik. Mereka hanya tahu mengenai kerja mereka. Bahkan tak jarang kita melihat karyawan yang masa bodoh dan tak mau tahu dengan rekan kerjanya.  Biasanya mereka berkomentar  ” urus kerjaan sendiri saja sudah keteteran, ngapain urus kerjaan orang lain.

Memang kita tidak perlu mengurusi pekerjaan orang lain. Tetapi kenyataan ini menunjukkan ketidak pedulian serta sikap EGP (Emang Gue Pikirin) yang berasal dari keegoisan kita dalam bekerja. Biasanya hanya setelah mencapai level tertentu dalam organisasi, saat seseorang sudah mulai mempunyai kacamata yang lebih luas, baru mereka menyadari bagaimana pentingnya semangat kerja tim. Tapi kebanyakan karyawan yang baru bekerja atau pada lapisan bawah, dijadikan sebagai specialis yang umumnya kurang diberi situasi akan pentingnya tim. Kalaupun mereka bekerja dalam tim. Itu disebabkan karena mereka punya kepentingan menyelesaikan suatu proyek tertentu.  Jadi, mereka bekerja dalam tim karena terpaksa agar proyeknya selesai.  Dasar kerja timnya adalah agar pekerjaanku bisa selesai, bukan karena adanya kesadaran bahwa ” dengan adanya tim maka ada kemungkinan kualitas lebih baik bisa diraih.

Krisis metalitas tim yang sering kali terjadi didalam organisasi tempat para karyawan hanya melihat sebuah masalah dari sudut pandang dirinya namun lupa bagaimana hal tersebut terkait dengan bagian lain, ataupun membutuhkan konstribusi bagian lain untuk mencapai hasil yang optimal

Anda mengalami perkembangan pesat dalam kematangan diri Anda ketika menyadari bahwa Anda butuh Orang lain untuk mencapai tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.  Karena tidak ada yang mungkin dibesarkan dalam dunia bisnis, jika orang bekerja seorang diri.

Anda, Seorang diri, punya banyak keterbatasan. Sehebat apapun diri Anda, dengan pola berpikir dan bekerja seperti sekarang. Anda mungkin tidak dapat mengatasinya. Namun, bagaimana jika kita sedikit mengubah strateginya? Bagaimana jika ada kesempatan bagi Anda untuk mendapatkan uluran tangan dari orang lain?

Tiga kiat bisnis dalam menggelembungkan bisnis secara luar biasa. Tiga kiat ini menggambarkan pemahamannya akan perlunya jasa para karyawan. Pertama, Carilah orang-orang yang tepat untuk didudukan pada posisi yang tepat. Kedua. Pastikan karyawan Anda tersebut diberi makan secukupnya, sehingga ia tidak perrlu pergi ketempat lain. Ketiga, terakhir, buatlah supaya karyawan Anda merasa nyaman bekerja dengan Anda sehingga ia dapat memberikan dirinya secara optimal. Maka ada baiknya kita mulai melatih kemampuan untuk mengorganisasi tim kerja secara baik. Hal ini seharusnya, dimulai pertama kali dengan kesadaran bahwa tidak mungkin melakukan semuanya sendirian, kita membutuhkan tim.

Kita perlu belajar untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan orang lain, kita perlu menanamkan dalam pikiran kita perlu suatu keyakinan mengenai tim kerja. Mentalitas tim adalah suatu realitas dalam bisnis yang tidak  bisa dipungkiri.  Ini pula yang diajarkan didalam dunia militer, dengan menolong orang lain, kitapun sebenarnya menolong diri kita sendiri.  Tidak ada hal yang bisa dikerjakan sendirian. Dengan saling membantu, saling menolong, dan belajar berkolaborasi dengan orang lain itulah kita berkembang.

Dalam hal ini, sama pentingya pula kemampuan menghargai perbedaan, kemampuan serta konstribusi yang dapat diberikan setiap individu. Dalam kenyataannya, kita membenci perbedaan. Kurang suka jika ada yang berbeda. Namun, jika akhirnya kita memahami secara mendalam, akan terbukalah mata kita bahwa jusrtru karena perbedaanlah kita saling mengisi dan melengkapi. Meskipun untuk melakukan hal ini, kadangkala dibutuhkan pengorbanan perasaan, waktu, maupun energi ekstra. Namun kita telah mampu melakukannya, maka niscaya hasil yang lebih besar akan kita raih.  Sebab pada akhirnya kita membangun kekuatan melalui orang lain yang akan menutupi kekurangan kita.


Ada banyak tim disetiap bidang olah raga yang mempunyai pemain yang hebat namun tak pernah menang. Untuk Penggemar sepak bola, Kita ambil contoh Tim Nasional Sepak bola Inggris, beranggotakan Pemain maha bintang dengan bayaran yang tinggi, dan kompetisi di Inggris yang cukup padat, tapi coba kita lihat hasilnya Tim Inggris di Piala Dunia tidak pernah dapat masuk ke seperempat final, paling hanya sampai keperdelapan itupun dengan perjuangan mati-matian.  Kenapa bisa begitu,  Karena Kebanyakan pemain itu tidak bersedia berkorban demi kebaikan timnya. Yang lucunya, ujung-ujungnya, ketidaksediaan mereka berkorban itu malah semakin menyulitkan tercapainya sasaran-sasaran individu. Suatu hal yang saya percaya benar adalah bahwa kalau Anda berpikir dan berprestasi sebagai tim, pujian-pujian pribadi akan datang sendiri. Talenta mungkin memenangkan pertandingan, tetapi kerja sama dan inteligensi timlah yang memenangkan kejuaraan

0 Response to "BAGAIMANA PEMAIN TIM DI TEMPAT KERJA - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"

Posting Komentar