Celakanya, meskipun ditempat
kerja selalu didengungkan mengenai pentingnya kerja tim, namun bentuk apresiasi
kerja senantiasa terlalu terfokus pada penghargaan individu. Inilah sesuatu
yang kontradiktif di tempat kerja. Di satu sisi orang diberikan kotbah mengenai
perlunya kerja tim ditempat kerja. Namun, mereka lebih banyak dihargai secara
individual. Akibatnya, apa yang terjadi? Orangpun mulai berpikir, “Ah ngapain
bekerja tim. Toh akhirnya yang dihargai adalah individu. Mungkin dalam hal ini,
ada baiknya perusahaan-perusahaan yang banyak mengkotbahi karyawannya tentang
pentingnya tim kerja merevisi penilaian kerja akhir tahun mereka. Tidak ada
gunanya mengajari kerja tim namun toh akhirnya yang lebih dihargai adalah
kinerja individu. Memang kita mengerti bahwa perusahaan bermaksud menghargai
pribadi yang berprestasi, namun jika kita membangun semangat kerja tim maka
layak pula konstribusi tim dihargai.
Seperti telah kita saksikan,
hampir semua perusahaan besar maupun kecil, dimulai dari kerja sama beberapa
orang yang terus berkembang. Para wiraswastawan adalah mereka yang paling
mengerti pentingnya orang-orang untuk mendukung keberhasilan kerja mereka.
Sebaliknya, mereka yang bekerja didalam perusahaan sering kali sulit menghayati
bagaimana perlunya kerja tim dalam arti sesungguhnya. Kebanyakan karyawan
dikondisikan untuk bekerja sebagai single fighter. Mereka ditempatkan pada
fungsi tertentu. Unit tertentu dengan pekerjaan yang sangat spesifik. Mereka
hanya tahu mengenai kerja mereka. Bahkan tak jarang kita melihat karyawan yang
masa bodoh dan tak mau tahu dengan rekan kerjanya. Biasanya mereka berkomentar ” urus
kerjaan sendiri saja sudah keteteran, ngapain urus kerjaan orang lain.
Memang kita tidak perlu mengurusi pekerjaan orang lain. Tetapi kenyataan
ini menunjukkan ketidak pedulian serta sikap EGP (Emang Gue Pikirin) yang
berasal dari keegoisan kita dalam bekerja. Biasanya hanya setelah mencapai
level tertentu dalam organisasi, saat seseorang sudah mulai mempunyai kacamata
yang lebih luas, baru mereka menyadari bagaimana pentingnya semangat kerja tim.
Tapi kebanyakan karyawan yang baru bekerja atau pada lapisan bawah, dijadikan
sebagai specialis yang umumnya kurang diberi situasi akan pentingnya tim.
Kalaupun mereka bekerja dalam tim. Itu disebabkan karena mereka punya
kepentingan menyelesaikan suatu proyek tertentu. Jadi, mereka bekerja dalam tim karena terpaksa
agar proyeknya selesai. Dasar kerja timnya adalah agar pekerjaanku bisa
selesai, bukan karena adanya kesadaran bahwa ” dengan adanya tim maka ada
kemungkinan kualitas lebih baik bisa diraih.
Krisis metalitas tim yang sering kali terjadi didalam organisasi tempat
para karyawan hanya melihat sebuah masalah dari sudut pandang dirinya namun
lupa bagaimana hal tersebut terkait dengan bagian lain, ataupun membutuhkan
konstribusi bagian lain untuk mencapai hasil yang optimal
Anda mengalami perkembangan pesat dalam kematangan diri Anda ketika
menyadari bahwa Anda butuh Orang lain untuk mencapai tingkat kesuksesan yang
lebih tinggi. Karena tidak ada yang mungkin dibesarkan dalam dunia
bisnis, jika orang bekerja seorang diri.
Anda, Seorang diri, punya banyak keterbatasan. Sehebat apapun diri Anda,
dengan pola berpikir dan bekerja seperti sekarang. Anda mungkin tidak dapat
mengatasinya. Namun, bagaimana jika kita sedikit mengubah strateginya?
Bagaimana jika ada kesempatan bagi Anda untuk mendapatkan uluran tangan dari
orang lain?
Tiga kiat bisnis dalam menggelembungkan bisnis secara luar biasa. Tiga kiat
ini menggambarkan pemahamannya akan perlunya jasa para karyawan. Pertama,
Carilah orang-orang yang tepat untuk didudukan pada posisi yang tepat. Kedua.
Pastikan karyawan Anda tersebut diberi makan secukupnya, sehingga ia tidak
perrlu pergi ketempat lain. Ketiga, terakhir, buatlah supaya karyawan Anda
merasa nyaman bekerja dengan Anda sehingga ia dapat memberikan dirinya secara
optimal. Maka ada baiknya kita mulai melatih kemampuan untuk mengorganisasi tim
kerja secara baik. Hal ini seharusnya, dimulai pertama kali dengan kesadaran
bahwa tidak mungkin melakukan semuanya sendirian, kita membutuhkan tim.
Kita perlu belajar untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan orang lain,
kita perlu menanamkan dalam pikiran kita perlu suatu keyakinan mengenai tim
kerja. Mentalitas tim adalah suatu realitas dalam bisnis yang tidak bisa
dipungkiri. Ini pula yang diajarkan didalam dunia militer, dengan
menolong orang lain, kitapun sebenarnya menolong diri kita sendiri. Tidak
ada hal yang bisa dikerjakan sendirian. Dengan saling membantu, saling
menolong, dan belajar berkolaborasi dengan orang lain itulah kita berkembang.
Dalam hal ini, sama pentingya pula kemampuan menghargai perbedaan,
kemampuan serta konstribusi yang dapat diberikan setiap individu. Dalam
kenyataannya, kita membenci perbedaan. Kurang suka jika ada yang berbeda.
Namun, jika akhirnya kita memahami secara mendalam, akan terbukalah mata kita
bahwa jusrtru karena perbedaanlah kita saling mengisi dan melengkapi. Meskipun untuk melakukan hal ini,
kadangkala dibutuhkan pengorbanan perasaan, waktu, maupun energi ekstra. Namun
kita telah mampu melakukannya, maka niscaya hasil yang lebih besar akan kita
raih. Sebab pada akhirnya kita membangun kekuatan melalui orang lain yang
akan menutupi kekurangan kita.
Ada banyak tim
disetiap bidang olah raga yang mempunyai pemain yang hebat namun tak pernah
menang. Untuk Penggemar sepak bola, Kita ambil contoh Tim Nasional Sepak bola
Inggris, beranggotakan Pemain maha bintang dengan bayaran yang tinggi, dan
kompetisi di Inggris yang cukup padat, tapi coba kita lihat hasilnya Tim
Inggris di Piala Dunia tidak pernah dapat masuk ke seperempat final, paling
hanya sampai keperdelapan itupun dengan perjuangan mati-matian. Kenapa
bisa begitu, Karena Kebanyakan pemain itu tidak bersedia berkorban demi
kebaikan timnya. Yang lucunya, ujung-ujungnya, ketidaksediaan mereka berkorban
itu malah semakin menyulitkan tercapainya sasaran-sasaran individu. Suatu hal
yang saya percaya benar adalah bahwa kalau Anda berpikir dan berprestasi
sebagai tim, pujian-pujian pribadi akan datang sendiri. Talenta mungkin memenangkan pertandingan,
tetapi kerja sama dan inteligensi timlah yang memenangkan kejuaraan
0 Response to "BAGAIMANA PEMAIN TIM DI TEMPAT KERJA - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"
Posting Komentar