Misi Adalah Hal yang Paling Penting - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat


Kita harus membujuk anak buah kita bahwa organisasi membuat misinya lebih penting daripada sukses individual siapapun juga  - termasuk  kita sendiri. Inilah yang memisahkan pemimpin maha bintang dari pemimpin yang sekedar besar saja. Itu memerlukan keahlian pembujuk kekuasaan yang sesungguhnya, tetapi itu bisa dilakukan.

Bukan hal yang mustahil membuat anak buah Kita bekerja keras melaksanakan misi sehingga bahkan seandainya mereka jatuh dalam perjuangan, mereka masih mendorong organisasi agar maju terus. Dengan doktrin pemimpin, Anda bisa membina jenis dedikasi dan semangat korps dalam perusahaan. Kemudian, Anda akan bisa mencapai semua tujuan dan menjadi pahlawan bagi anak buah Anda.

Mendaki gunung bukanlah satu-satunya bidang tempat tercapainya tujuan, tetapi  misi lebih penting daripada pemimpin maupun pengikutnya. Lihatlah kisah Musa yang memimpin bangsa Israil keluar dari Mesir Misinya sudah jelas: memimpin mereka ke tanah yang dijanjikan. Walaupun demikian, dia punya masalah kepemimpinan.

Pada pengikutnya tahu bahwa dia belum pernah melihat tanah yang dijanjikan – tidak ada seorangpun yang pernah melihat tanah yang dijanjikan. Kemampuannya untuk menjual misi kepada pengikutnya tergantung sebagian besar pada keahliannya membuat lukisan dalam pikiran para pengikutnya.

Musa tidak pernah mencapai tanah yang dijanjikan, dan banyak pengikutnya yang juga tidak pernah sampai kesana. Walaupun demikian, misi yang lebih besar kepada pencapaian misi daripada yang diberikannya kepada diri sendiri, atau anggota tim manapun yang berhasil mencapai tujuan.

Meskipun satu pemikiran tidak mempunyai kekuatan yang besar, melalui pengulangan-pengulangan. Pikiran tersebut bisa dikonsentrasikan dan diarahkan sehingga kekuatannya bisa diperbesar. Makin diulang makin besar energi dan kekuatannya hingga mampu mewujudkan bentuknya : “ Pikiran yang lemah dan tak terkosentrasi adalah kekuatan yang lemah dan tak terkonsentrasi. Pikiran yang kuat dan terkonsentrasi adalah kekuatan yang kuat dan terkonsentrasi

Sebagai contoh : bayangkan kita memegang kaca pembesar yang dilalui sinar matahari. Jika kaca tersebut terus digerakan kesemua arah. Maka sinar matahari akan menyebar dan tak terfokus. Tetapi bila kaca tersebut dipegang tanpa gerak dan difokuskan dengan benar, maka sinar matahari akan terkonsentrasi, bahkan kekuatannya bisa menimbulkan api. Begitu pula pada pikiran kita, Anda harus percaya bahwa apa yang anda yakini, takuti, harapkan, khawatirkan dan pikirkan mempunyai pengaruh pada Anda, orang lain dan lingkungan.

Apa yang membuat seseorang menjadi Pemenang? Apa yang membedakan antara mereka yang sukses dan gagal ? “semuanya ada dalam Pikiran”
Visualisasi adalah menggunakan imajinasi untuk melihat diri Anda dalam situasi yang belum terjadi. Melakukan hal yang diinginkan dan memperoleh hasil yang diharapkan.

Ciptakan satu Film / gambaran dalam pikiran Anda meskipun tahu hal itu tidak nyata. Tapi jika kita terus memvisualisasikannya secara teratur, maka  gambaran tersebut akan menjadi suatu cetakan yang akan gunakan sebagai tempat menuangkan energi.

Dua kondisi untuk kesuksesan visualisasi yaitu : Selalu Visualisasikan tujuan anda seolah hal tersebut sudah terjadi. Buatlah secara nyata dan detail dalam benak Anda masukilah dan jadilah satu dengan pikiran Anda dan selalu tambahkan rasa bahwa Anda telah memperoleh apa yang Anda inginkan

Visualisaiskan tujuan Anda minimal sekali dalam sehari. Setiap hari, Anda kekuatan dalam pengulangan tersebut“ setiap pikiran dalam diri Anda jika dipupuk secara teratur, maka akan menghasilkan sesuatu dalam hidup. (secara teratur, setiap hari lebih baik beberapa menit setiap hari daripada satu jam sekali dalam seminggu)

Sebagai ilustrasi, saya berikan contoh Perusahaan yang berasal dari Jepang. yang mempunyai jam masuk kerja bagi semua karyawannya tak terkecuali adalah jam 08.00, tetapi pada kenyataannya pada jam 07.45 semua karyawan sudah diwajibkan melaksanakan Taisho (olah raga) selama sepuluh menit, setelah kegiatan tersebut karyawan kembali ketempat tugas masing, selanjutnya untuk meminimalkan kecelakaan dan keselamatan kerja dan memberikan motivasi, karyawan diminta berdiri di masing-masing tempat kerja menghadap ke papan pedoman keselamatan kerja dan kesehatan kerja,  visi dan misi perusahaan   dan membacakannya bersama-sama, seperti membaca Pancasila, begitu juga kalau kita mau masuk kekastrian tentara didekat pintu masuk terpampang Sumpah Prajurit Sapta Marga yang begitu besar.

Seyogyanya kita mengambarkan hasil kerja yang dicapai sampai pada saat ini dengan membandingkan target atau goal yang ingin dicapai, Digambarkan dengan  bar chart yang menarik perhatian pada white board , maka dengan mudah dapat dilihat dengan jelas oleh semua karyawan yang lewat , apakah target masih jauh dan apakah  kira-kira  yang menjadi kendala, apakah hasil kerja kita lebih baik dibanding tahun lalu  dalam bulan yang sama ?. sehingga secara tidak langsung akan memberikan motivasi kepada yang melihatnya untuk mencapai melebihi target.

Sering kali target dan goal serta produksi sampai bulan ini  hanya dibacakan pada saat rapat misalnya : target kita tahun 2006  produksi premi kotor sebesar 660 milyar, orang akan sulit mengingat dan membayangkan angka 60 milyar dan setelah rapat akan terlupakan, tetapi bila dipaparkan dalam bentuk  bar chart  pada with board maka karyawan akan selalu ingat, Marilah kita menyimak  pelajaran ABC,  semua hal akan mudah tercapai apabila dengan cara diawali dengan Visual dan dilihat berulang-ulang hingga dapat dirasakan dihati para karyawan, dan kita akan selalu ingat apa yang menjadi  target atau goal bulanan , tahunan serta visi dan misi kedepan

Alangkah Indahnya bila goal, visi dan misi  perusahaan  ditulis dengan jelas dalam huruf yang cukup besar dan menarik perhatian serta ditempatkan pada suatu tempat yang sering dilihat dan dilewati para karyawannya, sehingga goal, visi dan misi lama kelamaan akan merasuk didalam hati

0 Response to "Misi Adalah Hal yang Paling Penting - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"

Posting Komentar