Banyak orang yang berpandangan
negative seperti perintah komandan serdadu dimedan perang “hancurkanlah
lawan-lawanmu, kalau perlu lumatkanlah sampai musuh tak mampu bergerak lagi”,
Prinsip keji ini tidak saja jahat secara moral, namun juga membuat diri
kita akhirnya menjadi tidak kreatif, dan lebih parah lagi, tidak berkembang.
Cara-cara yang jahat dan keji bukan saja melemahkan kemampuan kita tetapi juga
menunjukkan jiwa yang kerdil. Kita
harus merasa kasihan dengan mereka-mereka yang merasa para pesaingnya sebagai
ancaman. Tanpa Sadar, hal ini menunjukkan bahwa mereka kurang kompeten, kurang
yakin, bahkan kurang percaya diri dengan kemampuan mereka dibanding pesaing
mereka. Akibatnya , mereka terpaksa menghalalkan segala cara untuk mencapai
puncak prestasi, termasuk melumatkan lawan-lawannya dengan berbagai trik jahat
seperti minta bantuan paranormal dan sebagainya.
Disisi lain, Pelajaran terpenting dalam berkompetisi adalah merawat
pelanggan atau konsumen yang telah mempercayai kita. Hal ini berlaku dalam
servis atau produk yang kita berikan, kadangkala, karena merasa puas telah
mendapatkan klien atau pelanggan kita. Mulai agak kedodoran untuk merawat dan
menjaga pelanggan kita. Akibatnya, servis mulai menjadi buruk, seadanya dan
asal-asalan. Karena merasa diperlakukan demikian, lama kelamaan pelanggan
kitapun merasa kesal dan mulai ”window shopping” ke kompetitor kita, Kompetitor
kita yang sudah lama mencari kesempatan. Akan cepat memanfaatkan kesempatan ini tatkala kualitas jasa dan produk
kita mulai menurun.
Karena itu, berusaha menjaga dan merawat pelanggan dan klien yang telah
kita miliki, masih tetap merupakan nasihat yang bijak. Dalam perjalanan
karier, merawat klien sama artinya dengan merawat kepercayaan serta tanggung
jawab yang diberikan kepada kita. Bos kitapun pelanggan kita. Jangan sampai ia
kecewa lantas mulai mempertimbangkan orang lain yang lebih layak.
Saya Ingn menggaris bawahi Ucapan pada season greeting dari Presiden
direktur kita Bapak Victor Sanjaya antara lain : Untuk mencapai
goal kita “2010 – One“ hendaknya kita terus meningkatkan tingkat pelayanan
secara menyeluruh diperusahaan dan pada saat ini sedang dijalankan survei
terhadap loyalitas nasabah melalui “Net promotor scoring“. Marilah kita bersama
terus bekerja keras dengan melakukan “Service beyond expectation“ bagi nasabah
dan mitra bisnis kita. Hal ini akan menjadi motto untuk tahun 2007.
Dari beberapa ilustrasi diatas, ada beberapa pelajaran penting bagi kita
dalam berkompetisi secara sehat dikantor. Bagiamana caranya Anda supaya
mengembangkan diri melebihi kemampuan rekan-rekan Anda yang lain
dikantor, yang mungkin mengincar promosi yang sama, yang mungkin berusaha
mengungguli Anda.
Daripada mencari siasat nenghancurkan musuh dengan cara-cara yang tidak
etis dan tidak bermoral, kembangkanlah diri Anda, Lebih baik Anda mulai mencari
cara kreatif untuk bekerja lebih keras, lebih baik digunakan untuk mulai
merefleksikan diri dan mencari alternatif memberikan pelayanan dan servis yang
lebih baik. Secara personal, misalkan dalam karier, berarti kita berusaha
meningkatkan kualitas dan kemampuan diri kita dibanding rekan kerja yang
menjadi pesaing dalam posisi tertentu. Inilah fair play, yang pada akhirnya
kemenangan seperti ini akan memberikan kepuasan bathin tiada tara.
Pada kesempatan ini saya akan memberikan salah satu strategi dalam
pelajaran telik Sandi (intelijen) yang saya ingat dan cukup berharga ”
Dekatlah dengan temanmu, tetapi lebih dekatlah dengan musuh-musuhmu”. Intinya,
pelajari apa yang dilakukan kompetitor kita, lihat strategi mereka, kumpulkan
informasi tentang segala hal yang dilakukan mereka. Dengan cara
demikianlah kita tahu bagaimana sepak terjang mereka. Serta berusaha memberikan
yang lebih baik daripada yang telah diberikan kompetitor kita. Dalam karir
kita, hal ini berarti mencari tahu bagaimana rekan pesaing kita mengembangkan
diri sehingga diperhatikan pimpinan. Kita mesti mencari cara lebih baik dan
lebih kreatif untuk menjadi karyawan yang lebih baik dan lebih banyak
memberikan kontribusi.
Sedangkan metode yang terbaik digunakan adalah Kita memulai dari ancaman
apa yang telah diberikan para kompetitor kita, dan bertanya apa akibatnya jika
kita tidak mengembangkan diri kita, Langkah berikutnya adalah melihat apa
peluang yang kita miliki serta dipertimbangkan pula kompetitor kita.
Selanjutnya inilah langkah terakhir yang terpenting. Pertimbangkan apakah
kekuatan serta kelemahan kita dibandingkan kompetitor. Buatlah daftar kekuatan
dan kelemahan, lantas buatlah rencana kerja untuk menutupi kelemahan tersebut.
Aturan terakhir tetaplah tersenyum pada kompetitor kita. Karena merekalah
kita tetap berkembang dan berusaha mengembangkan diri kita. Karena
kompetitor, kita jadi ingin menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Meskipun berkompetisi, biarlah kompetisi tidak merusak diri kita dalam hubungan
pribadi. Secara bisnis dan kerja, Kita bisa bersemangat kompetisi, namun secara
individu mestinya kita melihat kompetitor sebagai partner kita.
Toh akhir setiap
permainan kehidupan didunia akan seperti permainan ”MONOPOLI”. Ingatlah Anda
dengan permainan Monopoli sewaktu masih kecil. Mungkin Anda bisa memenangkan
banyak uang plastik dengan berbagai macam cara. Tapi pada akhir dari semua
permainan monopoli ini adalah kotak mainan. Dan bagi kita, kotak mainan adalah
peti peristirahatan kita yang terakhir. Semua permainan kita didunia akan
berakhir didalam peti ini, Jadi marilah kita melakukan pertandingan dengan
sebaik-baiknya, namun tetap dalam semangat menjaga persahabatan dan
persaudaraan. Inilah akan
membantu pengembangan diri kita secara maksimal
0 Response to "PERSONAL YANG KOMPETITIF - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"
Posting Komentar