PERSONAL YANG KOMPETITIF - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat

Banyak orang yang berpandangan negative seperti perintah komandan serdadu dimedan perang “hancurkanlah lawan-lawanmu, kalau perlu lumatkanlah sampai musuh tak mampu bergerak lagi”,  Prinsip keji ini tidak saja jahat secara moral, namun juga membuat diri kita akhirnya menjadi tidak kreatif, dan lebih parah lagi, tidak berkembang. Cara-cara yang jahat dan keji bukan saja melemahkan kemampuan kita tetapi juga menunjukkan jiwa yang kerdil. Kita harus merasa kasihan dengan mereka-mereka yang merasa para pesaingnya sebagai ancaman. Tanpa Sadar, hal ini menunjukkan bahwa mereka kurang kompeten, kurang yakin, bahkan kurang percaya diri dengan kemampuan mereka dibanding pesaing mereka. Akibatnya , mereka terpaksa menghalalkan segala cara untuk mencapai puncak prestasi, termasuk melumatkan lawan-lawannya dengan berbagai trik jahat seperti minta bantuan paranormal dan sebagainya.

Disisi lain, Pelajaran terpenting dalam berkompetisi adalah merawat pelanggan atau konsumen yang telah mempercayai kita. Hal ini berlaku dalam servis atau produk yang kita berikan, kadangkala, karena merasa puas telah mendapatkan klien atau pelanggan kita. Mulai agak kedodoran untuk merawat dan menjaga pelanggan kita. Akibatnya, servis mulai menjadi buruk, seadanya dan asal-asalan. Karena merasa diperlakukan demikian, lama kelamaan pelanggan kitapun merasa kesal dan mulai ”window shopping” ke kompetitor kita, Kompetitor kita yang sudah lama mencari kesempatan. Akan cepat memanfaatkan kesempatan ini tatkala kualitas jasa dan produk kita mulai menurun.

Karena itu, berusaha menjaga dan merawat pelanggan dan klien yang telah kita miliki, masih tetap merupakan nasihat yang bijak.  Dalam perjalanan karier, merawat klien sama artinya dengan merawat kepercayaan serta tanggung jawab yang diberikan kepada kita. Bos kitapun pelanggan kita. Jangan sampai ia kecewa lantas mulai mempertimbangkan orang lain yang lebih layak.

Saya Ingn menggaris bawahi Ucapan pada season greeting dari Presiden direktur kita Bapak Victor Sanjaya  antara lain :  Untuk mencapai goal kita “2010 – One“ hendaknya kita terus meningkatkan tingkat pelayanan secara menyeluruh diperusahaan dan pada saat ini sedang dijalankan survei terhadap loyalitas nasabah melalui “Net promotor scoring“. Marilah kita bersama terus bekerja keras dengan melakukan “Service beyond expectation“ bagi nasabah dan mitra bisnis kita. Hal ini akan menjadi motto untuk tahun 2007.


Dari beberapa ilustrasi diatas, ada beberapa pelajaran penting bagi kita dalam berkompetisi secara sehat dikantor. Bagiamana caranya Anda supaya mengembangkan diri melebihi kemampuan  rekan-rekan Anda yang lain dikantor, yang mungkin mengincar promosi yang sama, yang mungkin berusaha mengungguli Anda.

Daripada mencari siasat nenghancurkan musuh dengan cara-cara yang tidak etis dan tidak bermoral, kembangkanlah diri Anda, Lebih baik Anda mulai mencari cara kreatif untuk bekerja lebih keras, lebih baik digunakan untuk mulai merefleksikan diri dan mencari alternatif memberikan pelayanan dan servis yang lebih baik.  Secara personal, misalkan dalam karier, berarti kita berusaha meningkatkan kualitas dan kemampuan diri kita dibanding rekan kerja yang menjadi pesaing dalam posisi tertentu. Inilah fair play, yang pada akhirnya kemenangan seperti ini akan memberikan kepuasan bathin tiada tara.

Pada kesempatan ini saya akan memberikan salah satu strategi dalam pelajaran telik Sandi (intelijen)  yang saya ingat dan cukup berharga ” Dekatlah dengan temanmu, tetapi lebih dekatlah dengan musuh-musuhmu”. Intinya, pelajari apa yang dilakukan kompetitor kita, lihat strategi mereka, kumpulkan informasi tentang segala hal yang dilakukan mereka.  Dengan cara demikianlah kita tahu bagaimana sepak terjang mereka. Serta berusaha memberikan yang lebih baik daripada yang telah diberikan kompetitor kita. Dalam karir kita, hal ini berarti mencari tahu bagaimana rekan pesaing kita mengembangkan diri sehingga diperhatikan pimpinan. Kita mesti mencari cara lebih baik dan lebih kreatif untuk menjadi karyawan yang lebih baik dan lebih banyak memberikan kontribusi.

Sedangkan metode yang terbaik digunakan adalah Kita memulai dari ancaman apa yang telah diberikan para kompetitor kita, dan bertanya apa akibatnya jika kita tidak mengembangkan diri kita, Langkah berikutnya adalah melihat apa peluang yang kita miliki serta dipertimbangkan pula kompetitor kita. Selanjutnya inilah langkah terakhir yang terpenting. Pertimbangkan apakah kekuatan serta kelemahan kita dibandingkan kompetitor. Buatlah daftar kekuatan dan kelemahan, lantas buatlah rencana kerja untuk menutupi kelemahan tersebut.

Aturan terakhir tetaplah tersenyum pada kompetitor kita. Karena merekalah kita tetap berkembang dan berusaha mengembangkan diri kita.  Karena kompetitor, kita jadi ingin menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.  Meskipun berkompetisi, biarlah kompetisi tidak merusak diri kita dalam hubungan pribadi. Secara bisnis dan kerja, Kita bisa bersemangat kompetisi, namun secara individu mestinya kita melihat kompetitor sebagai partner kita.

Toh akhir setiap permainan kehidupan didunia akan seperti permainan ”MONOPOLI”. Ingatlah Anda dengan permainan Monopoli sewaktu masih kecil. Mungkin Anda bisa memenangkan banyak uang plastik dengan berbagai macam cara. Tapi pada akhir dari semua permainan monopoli ini adalah kotak mainan. Dan bagi kita, kotak mainan adalah peti peristirahatan kita yang terakhir. Semua permainan kita didunia akan berakhir didalam peti ini, Jadi marilah kita melakukan pertandingan dengan sebaik-baiknya, namun tetap dalam semangat menjaga persahabatan dan persaudaraan. Inilah akan membantu pengembangan diri kita secara maksimal

0 Response to "PERSONAL YANG KOMPETITIF - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"

Posting Komentar