Pada dasarnya
diskripsi daripada tingkah laku seorang pemimpin disebut leader traits. Pada
umumnya faktor-faktor yang akan dipertimbangkan adalah :
1.
Keadaan fisik dan kostitusional,
misalnya berat badan, tinggi badan, tumbuhnya, energinya, kesehatan dan
penampilan.
2.
Kecerdasan.
3.
Kepercayaan diri.
4.
Penyesuaian diri.
5.
Kemauan yang meliputi inisiatif
dan ambisinya.
6.
Memiliki kepribadian yang penuh
optimisme, dapat mengungkapkan sesuatu secara baik, memiliki originalitas,
keterbukaan, gembira, dan merasa dirinya yakin.
7.
Sifat-sifat situasional, yang
berarti partisipasi sosial dalam situasi apapun dapat menyesuaikan.
Ciri-ciri
tersebut diatas biasanya merupakan persyaratan keberhasilan seorang pemimpin
dan dapat diukur atau diobservasi didalam aktivitasnya.
Menurut J.H. Carter ciri-ciri tingkah laku
kepemimpinan pada militer dan sipil adalah sebagai berikut :
1.
Performing professional and
technical specially.
2.
Knowing subordinates and
showing consideration for them.
3.
Keeping channels of
communication open.
4.
Accepting personal
responsibility and setting and example.
5.
Imitating and directing action
6.
Training men as team.
7.
Making decision.
Ketujuh
ciri-ciri ini sebenarnya didapatkan dari hasil penelitian Angkatan Darat
Amerika Serikat berdasarkan keberhasilan dalam memimpin. Jika kita melihat
prinsip-prinsip kepemimpinan yang dianut oleh TNI AD, maka terdapat pula
sebelas nilai prinsip kepemimpinan ialah :
1.
Taqwa, ialah memelihara diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
Tuhan yang Maha Esa dan taat kepada segala perintahnya.
2.
Ing Ngarsa Sung Tulada, Yaitu sebagai pemuka selalu memberi suri tauladan dihadapan yang
dipimpinya.
3.
Ing Madya Mangun Karsa, Yaitu ikut bergiat serta menggugah semangat ditengah-tengah yang
dipimpin ( ditengah-tengah yang dipimpinnya terjun langsung bekerja sama bahu
membahu).
4.
Tut Wuri Handayani, yaitu mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada Yang
dipimpinya ( dari belakang selalu memberi dorongan dan semangat kepada yang
dipimpinnya.
5.
Waspada Purba Wasesa, Yaitu selalu waspada mengawasi serta sanggup dan berani memberi
koreksi kepada yang dipimpinnya (selalu berhati-hati dalam segala kondisi,
meneliti dan membuat perkiraan keadaan (estimate) secara terus-menerus.
6.
Ambeg Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan
(pandai menentukan mana yang menurut ruang waktu dan keadaan patut
didahulukan).
7.
Prasaja, Yaitu tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
(bersifat dan bersikap sederhana serta rendah hati dan correct).
8.
Satya, Yaitu sikap loyal yang timbal
balik, dari pengurus terhadap anggota terhadap anggota dan kesamping (Loyalitas
timbal-balik dan bersikap hemat tidak ceroboh serta memelihara kondisi materiil
dengan kecermatan).
9.
Gemi Nastiti, Yaitu kesederhanaan dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan
pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.
10.
Belaka, Yaitu kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung
jawabkan (bersifat dan bersikap terbuka, jujur dan siap menerima segala kritik
yang membangun, selalu mawas diri dan selalu siap mempertanggung jawabkan
perbuatannya.
11.
Legawa, Yaitu kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya
menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya (rela
dan ikhlas untuk pada waktunya mengundurkan diri dari fungsi kepemimpinannya,
dan diganti dengan sesuatu generasi baru, yang telah mewarasi kesebelas prinsip
ini.
Ki Hajar
Dewantara menguraikan tugas seorang pemimpin masyarakat desa adalah sebagai berikut
:
1.
Di muka memberi teladan ( ing
Ngarsa Sung Tulada).
2.
Di tengah membangun semangat (
Ing Ngarso Mangun karsa).
3.
Dibelakang memberikan pengaruh
( Tut wuri handayani).
Prinsip-prinsip
kepemimpinan yang diutarakan diatas sebenarnya merupakan traits of personallity,
dan untuk memenuhi persyaratan tersebut diatas maka diperlukan syarat-syarat
kepemimpinan sebagai berikut :
1.
Jujur.
2.
Berpengetahuan.
3.
Berani.
4.
Tegas.
5.
Dapat diandalkan.
6.
Berinisiatif.
7.
Bijaksana.
8.
Adil.
9.
Gairah.
10.
Ulet.
11.
Tidak mementingkan diri
sendiri.
12.
Setia
13.
Berwibawa.
14.
Mampu membuat pertimbangan.
Uraian mengenai
ciri-ciri kepemimpinan yang merupakan tingkah laku dari pimpinan menggambarkan
sebenarnya suatu dinamika kegiatan seorang pemimpin berdasarkan
kepemimpinannya. Penelitian tentang tingkah laku kepemimpinan yang dinyatakan
berhasil telah banyak dilakukan dirumuskan dasar-dasar yang perlu dimiliki
seorang pempimpin, kemudian dan akhirnya dinyatakan sebagai ciri-ciri
kepemimpinan. Dengan sendirinya ada beberapa hal yang bersifat universal, namun
terdapat pula beberapa yang bersifat spesifik dan sangat tergantung pada
situasi budaya, kelompok yang dipimpin dan tujuannya.
Untuk
keberhasilan dari kepemimpinan ini dapat ditentukan kriteria sebagai berikut :
1.
Tercapainya sasaran yang
merupakan keluaran dari hasil perjuangan kebersamaan antara pimpinan dan
kelompoknya.
2.
Semangat juang dari kelompoknya
yang merupakan esprit de corps.
3.
Kepuasaan diri dari
anggota-anggota kelompoknya.
Ketiga hal
tersebut merupakan sasaran utama dari seseorang pemimpin dimana sebenarnya
secara eksplisit merupakan fungsi diri seorang pemimpin. Perkembangan suatu
negara atau suatu masyarakat akan membutuhkan pula tipe-tipe kepemimpinan
tersendiri. Oleh karena itu, pada negara-negara yang sedang berkembang
diperlukan tipe-tipe kepemimpinan yang lain sifatnya daripada tipe-
tipe
kepemimpinan pada negara-negara yang sudah maju.
0 Response to "DISKRIPSI DAN ANALISA DARI TINGKAH LAKU PEMIMPIN - Pemuda Panca Marga, Jakarta Pusat"
Posting Komentar